Ekstra Part

7.2K 591 68
                                    

Ku hentikan mobilku tepat di depan pintu gerbang rumah kak Aeri. Aku segera turun dari mobil dan keluar dari mobil.

Aku kini berdiri di depan pintu gerbang rumah kak Aeri tanpa memperdulikan air hujan yang sudah membasahi tubuhku. Ku usap air mataku yang sudah bercampur dengan air hujan dan ku tatap kamar kak Aeri yang menyala.

Apakah aku masih pantas untuk kak Aeri setelah aku bermain di belakangnya dengan Dara? Bahkan aku juga membalas ciuman tadi pagi dan aku juga sempat berfikiran untuk ikut Dara ke Perancis.

Aku rasa aku sudah tidak pantas bersama kak Aeri, aku ini sangat bodoh dan menjijikan.

Sudahlah....ini adalah kesalahanku jadi aku harus menanggung nya, mulai sekarang aku akan menjauhi kak Aeri.

Jglekkk

Kedua mataku berkedip pelan saat kak Aeri berjalan mendekati ku lalu memayungiku dan kami ada di bawah satu payung yang sama. Kak Aeri memakai piyama tidurnya dengan rambut panjangnya yang masih basah.

"Astaga sayang, kenapa kamu hujan-hujanan begini? Gimana kalau kamu sakit? Harusnya kamu tadi nelfon aku dulu sebelum kemari".

"Kak...."

"Masuk yuk sayang, kamu harus cepat-cepat mandi, takutnya nanti kamu malah sak...."

"Aku mau kita putus".

"Ya?! Kenapa?"

Aku hanya bisa menunduk "aku meragukan perasaan ku sendiri untuk kakak dan aku juga tadi sore berciuman sama Dara di sekolah. Aku merasa bahwa aku ini sangat buruk untuk kakak, aku gak pantas buat kakak dan kakak juga terlalu baik untuk aku. Kakak bisa mendapatkan perempuan yang lebih baik dari aku dan ....."

"Sudah?"

Kepalaku mendongak saat kak Aeri memotong ucapanku dan kak Aeri menatapku dengan lekat "aku mencintaimu bukan karena sifat, fisik atau sikapmu. Aku mencintaimu karena ini sudah menjadi takdirku dan aku tidak akan pernah menyesal sudah mencintai mu. Kamu lahir di dunia ini adalah anugerah untukku, selama ini aku tidak pernah merasakan apa itu cinta. Tapi kamu memperkenalkan nya padaku, kamu membawa hidupku terasa lebih berbeda, kamu membuatku jadi lupa tentang semua rasa takutku dan kamu selalu membuatku candu".

Air mataku semakin mengalir ketika aku melihat sorot kedua mata kak Aeri yang benar-benar tulus untukku.

Tangan kanan kak Aeri menyentuh rahangku dengan lembut "kamu masih selalu menjadi yang terbaik buat aku Lena. Manusia itu punya kesalahan dan aku tidak menyalahkan kesalahanmu itu karena dengan kamu melakukan kesalahan maka kamu pasti lama kelamaan akan sadar tentang apa yang kamu lakukan dan kamu juga pasti akan memperbaiki kesalahan itu dan tidak akan mengulangi nya lagi"

Oh Tuhan....aku semakin merasa berdosa sudah berciuman di belakang dia dengan Dara.

Kenapa sifat dan sikap kak Aeri ini sangat lembut seperti sifat dan sikap Papa? Kenapa kak Aeri gak marah sama aku? Kenapa? Padahal aku meragukan perasaan ku sendiri bahkan aku berciuman dengan orang lain di belakang nya.

"Its okey kalau kamu masih ragu tentang perasaan mu untukku karena kamu dan Dara dulunya pernah memiliki hubungan, jadi aku sudah paham dan sadar posisiku sebelum menyatakan cinta padamu, aku juga sudah tau resikonya. So.....jangan menyalahkan diri kamu sendiri Lena, jangan meminta maaf karena kamu tidak salah apa-apa, kita hanya manusia yang di butakan cinta tapi cinta itu pasti akan tau kemana tujuannya sampai akhir"

Kak Aeri mengusap air mataku menggunakan ibu jarinya dan ia tersenyum manis ke arahku "setelah kejadian ini, aku semakin yakin dan tau kalau kamu memang sudah memiliki perasaan untukku"

Deg

"Apa kamu tau kalau Mama kamu nyuruh orang untuk menunggumu di bandara malam ini?"

Kedua mataku sontak membulat sempurna "Mama? Nyuruh orang buat nungguin aku di bandara? Jangan-jangan Mama tau kalau tante Aera dan Dara ingin memba......"

"Ya, Mama kamu tau semuanya dan Mama kamu juga sudah menyiapkan sepuluh kilo ikan lele untukmu, lalu kamu akan dimasukan ke dalam tong yang berisi ikan lele kalau kamu memilih ikut mereka"

OMG Mama.....kenapa Mama selalu selangkah di depanku? Jangan-jangan tadi Mama di ruang tamu itu pura-pura tidur

Aku hanya menunduk "maaf kak, aku....."

Cup

Deg

Tiba-tiba kak Aeri menyentuh tengkukku dan mengecup bibirku dengan lembut. Aku segera membalas ciumannya dan merangkul pinggang kak Aeri dengan erat.

Kak Aeri menjatuhkan payungnya saat kedua tangan nya kini berada di tengkukku. Ku pejamkan kedua mataku dengan perlahan saat air hujan terus membasahi tubuh kami. Ciuman kami benar-benar terasa hangat di bawah guyuran air hujan yang dingin. Dan dadaku merasa sangat bahagia sekarang karena kak Aeri masih mau menerimaku setelah aku bermain di belakang nya.

Entah kenapa nanti malam aku semakin ingin melakukan lebih dan lebih, apalagi ciuman kak Aeri benar-benar lembut dan penuh cinta.

Kak Aeri melepaskan ciuman nya dan tersenyum manis ke arahku "kita jangan putus ya sayang, kita mulai semuanya dari awal. Kamu mau kan memulainya dari awal lagi sama aku?"

Aku mengangguk cepat dan ku rengkuh tengkuk nya lalu ku cium bibirnya dengan lembut. Tubuhku menegang saat kak Aeri membalas ciumanku dengan sangat agresif.

Kak....kalau kakak cium aku gini kan nanti aku pengen

Kami saling melumat satu sama lain di tengah guyuran hujan, aku sudah tidak mempedulikan tubuhku yang dingin karena aku sangat menikmati ciuman kak Aeri. Ciuman yang membuat dadaku menggebu-gebu dan menyenangkan.

Kak Aeri adalah kado terindah untukku, dia adalah yang terbaik, tidak ada hal yang bisa lagi menghalangi hubungan ku dengannya karena Dara sudah pergi jauh. Hubungan kami juga susah sangat di restui orangtua kami.

Terimakasih Tuhan....Engkau mempermudah jalan hubungan ku dengan kak Aeri, dan terimakasih sudah memberikanku pasangan yang sangat aku impikan dari dulu. Pasangan yang memiliki sifat dan sikap yang sangat mirip dengan Papa.

Untuk apa aku bersama Dara jika cintaku dan dia terhalang restu orangtua? Lebih baik aku bersama kak Aeri walaupun terhalang oleh perasaan ku yang masih bimbang ke Dara. Tapi setidaknya aku kali ini sangat yakin ke perasaan ku bahwa hatiku ternyata sudah milik kak Aeri. Pujaan hati yang paling penyayang, paling sabar, paling pintar, paling cantik dan semuanya.

Maaf kak, aku terlambat untuk meyakinkan hatiku tapi sekarang aku tidak akan ragu lagi tentang perasaan ku

Aku mencintaimu Aeri Christine, selamanya aku hanya akan mencintai mu

Voted?
Komen?
Noted : "Jangan marah-marah ya kakak, nanti kalian cepet tua. Kasihan lho Lena di marahin, padahal cerita belum completed" ✌️

Untuk readers saya yang paling keren melebihi girlband Korea
Terimakasih ya sudah setia membaca cerita saya yang masih perlu banyak belajar dan perbaikan lagi
Terimakasih sudah mendukung saya dan terimakasih atas komentar emosional kalian yang membuat saya menjadi sangat terhibur
Kalian memang benar-benar sayang tokoh utama saya yaitu Anlena, saya jadi iri 🥺
Sampai bertemu lagi di cerita saya yang lainnya... bye-bye 👋👋👋

Blocked (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang