"Ini rumah kamu?",tanyaku ke Dara saat aku baru saja turun dari mobil milik Dara
Dara mengangguk "humm"
Seriusan ini rumah Dara? Aku bener-bener gak nyangka kalau rumah Dara itu sekeren ini
Halamannya bener-bener luas banget walaupun sekeliling halaman ini bertembok tinggi dan memiliki pagar tinggi. Ada banyak pohon buah terus juga bagian depan banyak tempat duduk untuk bersantai, lantai bagian depan terbuat dari kayu dan dindingnya juga terbuat dari kayu
Aku bisa melihat beberapa mobil dan motor yang terparkir di garasi yang sangat besar
"Ayo masuk"
Aku mengangguk dan memasuki bagian depan yang berbentuk joglo ini
Setelah memasuki bagian depan, kedua mataku seketika berbinar saat bagian tengah juga terdapat halaman yang luas dengan kolam renang, pepohonan, gazebo dan koridor atau jalan setapak yang menuju rumah utama, bedanya di bagian tengah ini full indor, jadi atasnya masih tertutup atap dari kaca
Rumah utama Dara berbentuk rumah adat jawa joglo yang berlantai 2
Sumpah demi apa....rumah ini keren banget
Cklekk
Dara membawaku masuk ke rumah utama, bibirku seketika terbungkam rapat melihat arsitektur adat jawa bertema modern ini
Pandangan ku terhenti saat melihat foto berbingkai besar terpajang di dinding ruang utama
Itu Papa kan? Papa lagi gendong bayi?
"Ahh itu Papa, kata Mama sih dulu yang bisa nenangin aku waktu nangis tuh cuma Papa, tante ku yang mengambil foto itu diam-diam"
Aku hanya mengangguk lalu pandangan ku tertuju kearah perempuan cantik memakai kebaya adat jawa yang duduk di sebuah kursi. Di foto itu terdapat Dara yang memakai kebaya adat jawa sedang berdiri disamping perempuan cantik itu
"Yang duduk itu Mamaku"
Aku sontak menoleh kearah Dara dengan syok "Mamamu?"
Wtf....Mama Dara cantik banget gila, walaupun Mamaku juga cantik tapi pesona Mamanya Dara lebih kuat dibandingkan pesona Mama, auranya tuh anggun, dingin dan berkharisma banget
Disisi lain aku juga melihat foto Papa sedang memeluk Mamanya Dara di pinggir pantai, di foto itu Papa terlihat tersenyum, aku bisa merasakan bahwa Papa sedang sangat bahagia saat itu
"See....kamu tau kan sebucin apa Mamaku? Padahal Mama taunya Papa sudah mati"
Aku menoleh lagi ke arah Dara saat Dara menghela nafas pelan "walaupun memang kesalahan Mama itu fatal banget sih?"
"Fatal gimana maksudmu?"
"Ya Mama dulu jual diri demi uang untuk menstabilkan perusahaan yang hampir bangkrut, dan saat Mama sudah banyak uang tapi Papa malah memilih pergi lalu berujung mati, makanya Mama sampai sekarang terus menyesal"
Mamanya Dara jual diri?
"Berarti kamu bukan anak Papa dong, terus kamu anak dari hasil jual diri Mama kamu?"
"Enggak lah gila, aku anak dari hasil bayi tabung, lagian Mama juga jual dirinya sama perempuan, ingat ya .... Mama itu menjual dirinya ke perempuan feminim"
Rahangku sontak jatuh sempurna "perempuan?"
"Hum, kenapa kamu syok gitu?"
"Ya gimana aku gak syok , aku kira Mama kamu itu perempuan normal, ternyata Mama kamu itu ....."
"Jangan bilang kamu juga gak tau kalau Papa itu perempuan?"
Deg
Papa perempuan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Blocked (Completed)
RomansApakah kita bisa di takdirkan bersama jika keadaan tidak mendukung kita? GXG *HANYA CERITA FIKSI MOHON MAAF JIKA ADA PERSAMAAN NAMA, TEMPAT, KARAKTER, CAST (HANYA FIKSI/IMAJINASI) DAN YANG LAINNYA CERITA INI DI BUAT BERDASARKAN IMAJINASI SEMATA # 1...