"Baiklah, pelajarannya sudah selesai. Ada yang ingin bertanya?" Xie Yun bertanya sambil berdiri di tengah ruangan terbuka di depan sepuluh putri bangsawan yang dia ajar.
Sekolah itu memiliki dua bangunan kayu dua lantai yang kecil dan terbuka. Ruang belajar untuk putri dan pengeran dipisah. Tidak semua orang bisa belajar di sana. Hanya keturunan bangsawan dan yang di masa depan akan bekerja langsung melayani kaisar di istana. Xie Yun sendiri sudah mengajar di sana selama dua tahun tepat saat dia berusia 20.
Salah satu putri mengangkat tangan, "Laoshi."
"Ya."
Gadis itu melihat teman-temannya dan saling tersenyum, lalu dia bertanya, "Apa Anda sudah bertemu putra mahkota pekan ini?"
Begitu pertanyaan tentang putra mahkota disebutkan. Suasana kelas itu langsung ramai. Ada sepuluh orang putri bangsawan di sana dan setiap hari mereka tidak pernah melewatkannya tanpa berbicara tentang putra mahkota. Mereka semua memiliki impian yang sama, menjadi permaisuri. Kelas itu memiliki putri bangsawan dari segala usia. Dimulai dari usia 10 hingga 20 tahun. Pemilihan calon istri untuk putra mahkota akan dilakukan di musim semi tahun ini, hanya beberapa bulan lagi. Dan salah satu dari mereka akan dipilih bukan berdasarkan umur, tetapi sikap dan kepintaran.
Xie Yun tersenyum saat mendengar pertanyaan itu. Mereka selalu menanyakan hal yang sama setiap pertemuan, karena Xie Yun setiap minggu memang akan pergi ke istana satu atau dua kali.
"Beliau tampan dan gagah seperti biasa. Jadi, kalau kalian ingin menjadi permaisuri, belajar dan bersikaplah seperti seorang ratu. Itu akan membuat putra mahkota memilihmu."
Putri termuda di sana tiba-tiba bertanya, "Apa benar Laoshi akan menikah dengan tuan putri?"
Bukan hanya Xie Yun yang kaget, tetapi seluruh isi kelas. Mereka melihat putri yang bertanya tadi dengan ekspresi terkejut sekaligus penasaran, karena mereka saja belum pernah mendengar berita atau rumor seperti itu.
Namun, Xie Yun berusaha tersenyum kemudian, "Siapa yang mengatakan hal itu?"
Gadis itu menjawab dengan polos, "Ayah saya pernah berbicara tentang itu di meja makan."
Xie Yun mengangguk masih dengan wajah yang sedikit heran. Kenapa berita lama seperti itu masih juga dibicarakan. Sudah lama sekali sejak terakhir kali seseorang berbicara padanya dan mengaitkan dengan kakak perempuan putra mahkota dari selir pertama kaisar.
Pemuda itu menjawab dengan memberi mereka menjelasan yang langsung dipercayai. Dia mengatakan kalau itu hanya berita karangan pelayan istana karena Xie Yun yang sering diundang untuk bermain ke istana saat kecil.
Pelajaran hari itu berakhir dengan cerita tentang putra mahkota sekali lagi. Xie Yun pergi ke istana segera setelah itu. Minggu ini akan ada perayaan besar di sana, jadi dia sibuk membantu. Ulang tahun putra mahkota adalah sesuatu yang sangat ditunggu oleh semua orang. Karena itu juga dia belum pergi lagi ke kuil Lianhua Jing selama dua minggu terakhir. Persiapan untuk perayaan ulang tahun putra mahkota memakan waktu hampir satu bulan karena ada banyak pejabat yang akan hadir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate Ruled By A God [COMPLETED]
FanfictionBerlatar di sebuah dunia di mana dewa mengatur seluruh apa pun yang hidup dan mati. Shi Ying adalah seorang dewa tingkat rendah yang bertugas mengurus arwah-arwah yang tidak langsung naik ke langit. Membuatnya harus berada paling dekat dengan manusi...