Xie Yun berdiri di depan sebuah kedai makanan sambil memperhatian sekitarnya. Suasana kota ramai seperti biasa apalagi di musim semi di mana barang-barang yang dijual lebih berwarna. Ditambah pepohonan di sekitar yang juga sudah berbunga.
"Tuan Muda Xie."
Suara yang sudah tidak asing itu membuat Xie Yun langsung tersenyum dengan sopan. Seseorang yang ditunggunya sejak tadi akhirnya datang.
"Nona Wu," ujarnya sambil memberi salam.
Gadis itu tersenyum dengan sedikit ekspresi tidak enak, "Maaf membuatmu menunggu."
Xie Yun menggeleng, "Tidak apa-apa."
Mereka baru saja bertemu beberapa hari yang lalu di kediaman putra mahkota yang sekarang telah menjadi kaisar. Xie Yun baru saja berulang tahun, jadi kaisar membuatkan acara khusus untuknya di istana meski tidak terlalu besar. Sebagai salah satu orang yang paling dipercaya oleh kaisar. Xie Yun dan putri bangsawan, Wu Haoran, dikenalkan oleh kaisar beberapa bulan lalu. Atas permintaan kaisar pula, Xie Yun dan gadis itu harus bertemu setidaknya satu kali dalam seminggu di luar istana.
Xie Yun tahu apa yang hendak dilakukan kaisar. Mencoba menjodohkannya dengan Wu Haoran. Dia tidak bisa menolak niat baik itu karena tahu kaisar peduli padanya. Jadi, dia tidak keberatan harus bertemu di luar dengan gadis itu setiap minggu. Kaisar akan bertanya padanya tentang pertemuan itu juga setiap menghadap ke istana.
"Nona Wu ingin ke mana hari ini? Saya temani." Xie Yun bertanya sambil mereka berjalan menyusuri keramaian kota dengan berbagai macam orang dan berbagai macam toko.
"Saya sebenarnya ingin mencari beberapa buku," jawab gadis itu sopan seperti biasa.
Wu Haoran tidak datang sendirian tentu saja. Dia bersama seorang pelayan dan pengawal. Mereka akhirnya pergi ke toko buku paling besar di kota. Xie Yun membantu mencari buku yang dibutuhkan gadis itu. Meski kaisar menyuruh mereka untuk sering bertemu. Tetapi itu hanya kali ketiga selama beberapa bulan. Mereka juga tidak berlama-lama. Hanya mengobrol sebentar tentang keadaan istana sambil menikmati cemilan. Lalu akan berpisah di depan kedai.
Setelah beberapa lama berada di toko buku, mereka pergi ke sebuah kedai untuk makan siang. Seperti yang sudah mereka lakukan sebelummnya.
Xie Yun menyipitkan mata saat tiba-tiba melihat arwah muncul di belakang Wu Haoran. Tetapi segera menunduk dan berpura-pura minum.
"Tuan Muda Xie, apa ada sesuatu di belakangku?"
Xie Yun langsung mengangkat wajah, "Huh?"
Gadis itu tersenyum canggung, "Sejak bertemu, Anda sering melihat melewati saya."
"...Tidak apa-apa. Aku hanya mudah teralihkan oleh orang-orang yang berada di belakang," jawab Xie Yun dengan senyum meyakinkan.
Wu Haoran menoleh dan melihat tidak ada yang aneh. Hanya pengunjung kedai yang keluar dan masuk. Gadis itu tidak tahu kalau Xie Yun sering menemukan arwah berusaha menempel padanya. Tetapi untunglah gadis itu baik-baik saja. Energinya tidak terganggu atau sampai jatuh sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate Ruled By A God [COMPLETED]
FanfictionBerlatar di sebuah dunia di mana dewa mengatur seluruh apa pun yang hidup dan mati. Shi Ying adalah seorang dewa tingkat rendah yang bertugas mengurus arwah-arwah yang tidak langsung naik ke langit. Membuatnya harus berada paling dekat dengan manusi...