Xie Yun menunggu sambil mengobrol dengan orangtua Shin Zhixian. Ketika gadis itu akhirnya siap, Xie Yun sampai mengerutkan kening saat melihat pakaiannya.
"Kenapa kau tidak memakai pakaian seperti wanita bangsawan? Kita akan bertamu, bukan berburu."
Shin Zhixian melihat penampilannya yang memang lebih sering memakai hanfu biasa yang membuatnya terlihat lebih maskulin.
"Aku tidak peduli."
Xie Yun memaksa, "Tidak, kau harus memakain hanfu paling cantik yang kau miliki. Dan pakai sedikit riasan."
Gadis itu memutar bola mata pertanda malas. Tetapi dia akhirnya menurut dan kembali ke kamar untuk mengganti pakaian.
"Saya senang Tuan Muda Xie masih akrab dengan Zhixian," ujar ibu gadis itu.
Xie Yun mengangguk, "Karena sudah berteman baik sejak lama."
Pemuda itu menjawab seperlunya dan yang menurutnya paling aman. Meski itu tetap akan membuatnya dan Shin Zhixian mungkin akan dijodohkan. Tetapi dia tahu itu tidak akan berhasil. Jadi, Xie Yun juga tidak segan untuk menjemput gadis itu meski sebenarnya mereka bisa bertemu saja di kuil. Namun, tidak nyaman saja jika harus berangkat sendiri karena rumah mereka tidak terlalu jauh.
Setelah beberapa saat, Shin Zhixian akhirnya keluar lagi dengan hanfu dan wajah yang sudah dirias. Seperti putri-putri bangsawan lainnya. Mereka lalu pergi dengan kereta milik Xie Yun.
"Kenapa aku harus merias wajah?" gadis itu bertanya setelah kereta mulai jalan.
"Karena kita akan bertamu. Kalau kau memakai pakaian biasa, itu akan membuat Liu Yi berpikir kau sedang menghinanya. Kita harus memakai pakaian terbaik di rumah siapa pun kita pergi."
"...Baik," jawab Shin Zhixian seadanya.
Mereka sampai di depan sebuah rumah yang hanya memiliki halaman kecil. Liu Yi dan ketiga adiknya berdiri menunggu mereka dan tersenyum lebar begitu melihat Xie Yun dan Shin Zhixian turun. Mereka pergi saat sore karena akan makan malam di rumah tersebut.
Shin Zhixian memperhatikan adik-adik Liu Yi dengan heran sekaligus prihatin. Mereka semua memperlihatkan bahwa tidak semua anak beruntung seperti dirinya. Terutama dua adik perempuan pertama Liu Yi yang remaja. Gadis yang berusia 15 dan 10 tahun tidak memakai pakaian bagus seperti gadis-gadis di usia mereka.
"Maaf Tuan Muda, maaf Nona Shi, rumah kami sempit," ujar Liu Yi setelah mempersilahkan tamunya untuk duduk.
Rumah tersebut memiliki tiga ruangan yang semuanya kecil. Sebuah kamar tidur, dapur, dan ruang tengah untuk menerima tamu yang juga sama kecilnya. Mereka biasanya mandi di belakang rumah.
"Kalian tidur di satu kamar semua?" Shin Zhixian bertanya sambil tuan rumah mengeluarkan makan malam satu per satu.
Adik pertama Liu Yi menjawab dengan sopan, "Kami bertiga di dalam. Kakak di sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate Ruled By A God [COMPLETED]
FanfictionBerlatar di sebuah dunia di mana dewa mengatur seluruh apa pun yang hidup dan mati. Shi Ying adalah seorang dewa tingkat rendah yang bertugas mengurus arwah-arwah yang tidak langsung naik ke langit. Membuatnya harus berada paling dekat dengan manusi...