Chapter 20- Perjalanan Singkat (1)

410 81 56
                                    

Catatan: It will be 30 chapters, thank you buat yang rajin komentar, gak cuma baca doang. Pdf version will ready later this month or early february.

 Pdf version will ready later this month or early february

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xie Yun menghabiskan banyak waktu di sekolah hari itu, karena ada perayaan kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xie Yun menghabiskan banyak waktu di sekolah hari itu, karena ada perayaan kecil. Setelah makan siang dengan teman-temannya, dia ikut bersama Shin Zhixian. Gadis itu bersama keluarganya sedang memasak besar di salah satu kuil, dan membagikannya pada orang-orang yang datang.

Xie Yun pergi untuk ikut membantu apa pun yang dia biasa. Anak itu sudah biasa dan tahu bagaimana karena keluarganya juga sering melakukan kegiatan tersebut.

"Kita mampir ke sana dulu sebentar," ujar Shin Zhixian sambil menunjuk sebuah meja pinggir jalan yang menjual berbagai macam aksesoris.

"Kau mau beli?" Xie Yun bertanya.

"Iya. Untukmu. Aku belum sempat memberikan hadiah ulang tahun, kan?"

Xie Yun baru teringat, "Huh? Kau belum?"

Anak perempuan yang berusia sembilan tahun sama dengannya itu mengangguk. Dia lalu menyuruh Xie Yun memilih apa pun yang dijual di atas meja tersebut. Xie Yun sedang tidak butuh apa pun. Tetapi harus menerima hadiah dari Shin Zhixian.

"Ini saja," ujar Xie Yun sambil menunjuk sebuah alat lukis yang punya tiga ukuran jadi dia punya pilihan kuas. Anak itu sedang suka melukis akhir-akhir ini.

Shin Zhixian membayar dan mereka berjalan lagi menuju kuil. Anak perempuan itu adalah teman yang paling akrab dengan Xie Yun di sekolah. Mereka bisa berbicara dan saling memahami, tidak seperti kebanyakan anak-anak bangsawan lain.

Anak perempuan itu berbicara tentang perayaan di sekolah mereka tadi selama perjalanan menuju kuil. Dia terus berbicara dan tiba-tiba diam karena baru menyadari Xie Yun sama sekali tidak mendengarnya.

"Xie Yun!" Shin Zhixian memukul bahu anak laki-laki itu keras. "Kau tidak mendengarku sejak tadi," tuduhnya.

Xie Yun menoleh dengan ekspresi terkejut, "...Oh. Maaf."

Shin Zhixian mengulang cerita yang sama. Tetapi kali ini dia berhenti sebelum selesai dan bertanya tentang hal lain. "Shifu yang mengajarmu, belum pulang?" tanyanya.

Fate Ruled By A God [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang