Chapter 24- Yin dan Yang

438 80 45
                                    

Yun-er?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yun-er?

Shi Ying melihat semua kilas balik hidupnya dan Xie Yun. Semuanya diperlihatkan hanya sekejap begitu dia menyentuh pemuda itu. Sekejap yang seperti selamanya. Namun, ingatan itu diambil lagi darinya secepat dia datang.

Shi Ying mencium Xie Yun, berusaha memberinya nafas sebanyak mungkin sambil membawa pemuda itu keluar dari air

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shi Ying mencium Xie Yun, berusaha memberinya nafas sebanyak mungkin sambil membawa pemuda itu keluar dari air. Zhang Jiazhen yang menunggu, marah sekaligus khawatir melihat mereka. Shi Ying menggunakan kekuatannya, menaruh telapak tangan di atas wajah Xie Yun untuk menarik keluar air dari hidung dan mulut pemuda itu.

"Shen Lien. Hentikan."

Dewa pemurnian itu tidak menjawab Zhang Jiazhen yang melarangnya dengan serius. Dewa tiga alam itu tahu kalau ingatan Shi Ying akan kembali begitu dia menyentuh Xie Yun dengan cara seperti itu. Meski sesaat dan dia akan segera melupakannya. Tetapi ingatan itu akan perlahan, satu per satu, kembali padanya.

"Aku bilang, hentikan."

Shi Ying menggeleng yakin. Air akhirnya keluar dari hidung dan mulut Xie Yun. Tetapi pemuda itu tidak akan sadar selama dingin karena kutukan tersebut tidak hilang darinya. Kondisinya sama seperti 15 tahun lalu ketika Xie Yun hanya tidur selama satu bulan dengan tubuh kaku seperti es.

Shi Ying menunduk untuk mendengar detak jantung Xie Yun. "Energinya mulai rusak. Aku harus memperbaikinya-"

Zhang Jiazhen menyela, "Energinya rusak karena jiwanya memang seharusnya menjadi milik kutukan es sejak lama."

Shi Ying bisa melihat kalau Xie Yun berada di ambang kematian. Pemuda itu akan mati karena jiwanya harus menjadi milik kutukan es. Itu adalah perjanjian yang tidak akan bisa diubah oleh siapa pun.

Tetapi Shi Ying, ingin pemuda itu sadar setidaknya satu kali lagi. Dia masih ingin berbicara. Masih ingat melihatnya tersenyum. Masih ingin mendengar suaranya yang terdengar begitu bahagia saat memanggilnya.

Mata Zhang Jiazhen melebar saat Shi Ying memeluk Xie Yun dan membantu pemuda itu duduk.

"Apa yang mau kau lakukan?"

Shi Ying melihat dewa tiga alam itu dengan wajah sedih dan menjawab, "Memberinya energi Yin."

Zhang Jiazhen duduk dihadapan Shi Ying. Menatapnya dengan serius sambil mengusap puncak kepalanya. Lalu dewa tiga alam itu berkata dengan suara paling rendah dan lembut yang pernah Shi Ying dengar.

Fate Ruled By A God [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang