Shi Ying menunggu sampai malam dan Xie Yun tidak datang juga. Pemuda itu tidak pernah tidak menepati janji. Perasaaannya mulai cemas, jadi dia langsung memeriksa ke rumah pemuda itu. Dia tidak ada di sana. Lalu pergi istana karena berpikir mungkin kaisar tiba-tiba memanggilnya. Tetapi pemuda itu tidak ada di mana pun.
"Di mana dia?"
Saat memutuskan untuk menunggu kembali di kuil sampai dua hari kemudian yang terasa hanya beberapa menit baginya. Tetapi Xie Yun tidak juga muncul. Shi Ying lalu mencari pemuda itu disekitar kota, di tempat yang biasanya pemuda itu atau mereka datangi bersama. Satu-satunya yang dia akhirnya temukan adalah kuda milik Xie Yun, tidur di pinggir jalanan menuju kuil.
Shi Ying mulai panik. Tetapi mencoba untuk tenang. Dia berdiri di sana sambil memejamkan mata. Mencoba merasakan energi apa saja yang berada di sana selama beberapa hari terakhir. Sampai akhirnya dia merasakan jejak roh yang tidak pernah dia kenali sebelumnya.
Lelaki itu pergi lagi ke rumah Xie Yun. Suasana di sana juga sedang tidak baik. Ayah dan ibunya sedang khawatir sambil menyuruh banyak orang untuk mencari putra mereka. Shi Ying lalu pergi ke istana, mencari petunjuk apa pun yang bisa didapatkan. Tetapi tidak ada hasil.
Shi Ying dengan putus asa akhirnya menemui Zhang Jiazhen. Laki-laki itu sedang bertemu kaisar langit, jadi dia menunggu di depan sambil berjalan mondar-mandir.
"Shidi?"
Zhizhi menyapa ketika melihat Shi Ying di depan aula utama istana. Pemuda itu mengerutkan kening saat melihat Shi Ying yang tidak seperti biasanya.
"Oh, kau di sini?"
"Ya, saya mengantar dewi," jawab Zhishi. "Shidi, Anda baik-baik saja?" tanya pemuda itu cemas.
Shi Ying menggeleng, "Tidak. Aku harus bertemu Jiazhen."
Zhizhi tidak berani bertanya lagi. Jadi dia pergi dari sana. Sementara Shi Ying menunggu di sana sangat lama. Sampai akhirnya pertemuan itu selesai. Tetapi Shi Ying sudah berpindah ke kediaman Zhang Jiazhen karena tidak ingin dewi Lan Liangyi tahu.
"Shen Lien? Ada apa?" Zhang Jiazhen bertanya dengan heran begitu melihat Shi Ying menunggunya dengan wajah khawatir.
"Jiazhen...apa kau bisa menemukan energi Xie Yun? Kau menguasai tiga alam. Seharusnya dia berada di salah satunya. Tolong."
Zhang Jiazhen tidak bertanya, tetapi langsung melakukannya. Setelah beberapa saat, keningnya mengerut, dan dia menggumam, "Aneh sekali, kenapa aku tidak menemukannya di mana pun."
Shi Ying semakin terlihat putus asa.
"Shen Lien."
Lelaki itu tidak mendengarkan karena sibuk dengan pemikirannya sendiri.
"Shen Lien." Zhang Jiazhen memanggil lagi. Masih tidak ada respon. Kesal melihat bagaimana sikap Shi Ying, dia akhirnya membentak, "Kendalikan dirimu!"
Shi Ying seketika berhenti mondar-mandir. Dia melihat Zhang Jiazhen dengan tatapan memohon. Kening dewa itu mengerut hebat. Tidak menyangka akan melihat emosi seperti itu dari Shi Ying. Setelah sekian lama, apa yang dia takutkan mulai tampak ke permukaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate Ruled By A God [COMPLETED]
FanfictionBerlatar di sebuah dunia di mana dewa mengatur seluruh apa pun yang hidup dan mati. Shi Ying adalah seorang dewa tingkat rendah yang bertugas mengurus arwah-arwah yang tidak langsung naik ke langit. Membuatnya harus berada paling dekat dengan manusi...