Chapter 12- Benang Merah

530 89 44
                                    

Shi Ying berjalan mondar-mandir sambil memikirkan bagaimana dia bisa mengeluarkan arwah perempuan itu dari tubuh Xie Yun tanpa menyakitinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shi Ying berjalan mondar-mandir sambil memikirkan bagaimana dia bisa mengeluarkan arwah perempuan itu dari tubuh Xie Yun tanpa menyakitinya. Tetapi tidak mendapatkan pencerahan. Sementara arwah perempuan itu mengikuti setiap gerakannya seperti anak kecil yang ketakutan.

"Apa yang kalian lakukan tadi?" Shi Ying bertanya setelah berhenti.

Arwah perempuan itu secara refleks ikut berhenti. Dia yakin tidak boleh memberitahu dewa apa yang terjadi tadi. Itu adalah rahasia milik Xie Yun yang mungkin tidak ingin pemuda itu orang lain ketahui, bahkan dewa sekalipun.

"...Tidak ada. Saya hanya berniat meminjam tubuh Tuan Muda sebentar untuk makan makanan terakhir kali. Tetapi saat ingin keluar, saya tidak bisa."

Dewa itu menatap dengan curiga, "Kau tidak melakukan apa pun menggunakan tubuh ini, kan?"

Arwah itu menggeleng sekuat tenaga. Tidak lama setelah itu, penjagal akhirnya turun untuk menjemput arwah yang sudah kabur selama tujuh hari itu.

"Kenapa Anda belum mengirimnya ke langit?" tanya salah satu dari mereka dengan ekspresi yang selalu terlihat marah.

Arwah perempuan yang ketakutan itu langsung bersembunyi dibalik Shi Ying. Seperti yang dilakukannya pada Xie Yun. Dia harus sedikit menunduk agar wajahnya bisa dihalangi oleh bahu dewa tersebut.

Shi Ying menjawab, "Dia merasuki pelayanku."

Penjagal mencoba melihat Xie Yun yang bersembunyi dan melihat kembali pada Shi Ying, "Kenapa tidak dikeluarkan secara paksa? Kami harus membawanya."

Dewa itu menggeleng, "Aku tidak bisa. Sesuatu telah mengunci arwah ini di dalamnya. Aku harus bertanya pada dewa lain."

Penjagal menjawab Shi Ying dengan yakin, "Tidak perlu. Kami bisa melakukannya."

Mata Shi Ying melebar dan buru-buru berkata, "Kalian akan menyakiti tubuhnya."

"Ying Jing, tidak ada cara lain."

Shi Ying menoleh dan melihat pemuda itu, "Xie Yun, bertahanlah sebentar."

Dia menyingkir dari hadapan pemuda itu. Membiarkan penjagal melakukan cara mereka untuk mengeluarkan arwah perempuan dari tubuhnya. Namun, seperti yang Shi Ying alami, mereka juga gagal. Penjagal menghela nafas dengan kesal dan tidak begitu kaget. Shi Ying sebagai dewa arwah saja tidak bisa, apalagi mereka. Meski telah menggunakan cara paling kasar sekali pun, arwah itu tidak bisa dikeluarkan.

Arwah perempuan itu merasa seluruh tubuhnya sakit dan mulai melemah. Cara mereka memaksanya keluar benar-benar sangat tidak manusiawi. Ya, mereka memang bukan manusia. Arwah perempuan itu tidak tahu rasanya akan sangat sakit saat dipaksa seperti itu. Bukan hanya tubuh Xie Yun, tetapi jiwanya sendiri pun ikut mengalami sakit yang sama.

"Sepertinya ada kutukan yang ditanam di arwah perempuan ini," ujar penjagal sebelum pergi dan membiarkan Shi Ying mengurus Xie Yun dan arwah tersebut.

Shi Ying melihat kembali pada Xie Yun dan kaget saat menemukan pemuda itu akan jatuh terduduk di tanah. Dia langsung menangkapnya, dan membantunya berjalan masuk ke halaman kuil yang sepi. Shi Ying tahu itu adalah efek dari cara yang dilakukan penjagal secara paksa tadi.

Fate Ruled By A God [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang