Chapter 26- Permohonan Terakhir

566 74 44
                                    

Catatan: 30 chapter sudah selesai, masih edit2 EYD dan typo sekali lagi buat versi pdf dengan sedikit perubahan. Di wp akan update sampe chapter 27.

Shi Ying duduk dengan tegak sambil memejamkan mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shi Ying duduk dengan tegak sambil memejamkan mata. Di belakangnya, Zhang Jiazhen sedang membantu menyembuhkan untuk ketiga kali. Dewa pemurnian itu sudah jauh lebih baik. Seperti energinya telah benar-benar pulih kembali.

"Gege."

Zhang Jiazhen yang masih mengulurkan kedua tangan ke arah punggunya menjawab, "Ya."

"Apa aku bisa menemui ibu?"

Dewa tiga alam itu menyelesaikan penyembuhan tersebut. Kelopak teratai Shi Ying yang hilang bisa kembali jika Kaisar Langit bersedia memberinya. Kalau tidak, Shi Ying harus menunggu sampai naik ke tingkat dua atau sampai hukumannya benar-benar selesai.

"Apa kau tidak apa-apa?" Zhang Jiazhen bertanya cemas.

Shi Ying tersenyum. Tubuhnya masih lemah. Tetapi dia sungguh tidak sabar untuk melihat ibunya. Meskipun Shi Ying masih dilarang ke alam manusia. Namun tidak apa-apa selama Zhang Jiazhen menemaninya.

Sebelum pergi, Shi Ying meminta izin pada Kaisar Langit untuk melihat ayahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum pergi, Shi Ying meminta izin pada Kaisar Langit untuk melihat ayahnya. Saat menjemputnya dahulu, dia tidak ingat. Tetapi sekarang, dia sangat merindukan ayah dan ibunya. Shi Ying hanya diperbolehkan untuk melihat mereka dari jauh selama masa hukuman.

Ayah Shi Ying setiap hari menunggu istrinya dalam kedamaian. Setelah mereka bersama kembali, dewa mengatakan kalau keduanya baru bisa bertemu lagi dengan putra mereka.

Shi Ying berdiri dibalik salah satu tiang diujung pembatas sebuah taman di langit yang berada di tingkat yang berbeda dengan para dewa. Ayahnya sedang duduk menulis kaligrafi. Hal yang paling dia sukai saat masih hidup.

Begitu melihat wajah ayahnya, tangis Shi Ying seketika pecah. Dia langsung memalingkan wajah, menangis sambil menunduk. Shi Ying tidak akan merasakan kesedihan jika ingatan masa lalunya tidak kembali. Meski dia kehilangan ingatan, tetapi dia akan selalu ingat ayah dan ibunya. Mengingat mereka tanpa rasa sakit apa pun yang pernah terjadi dahulu.

Fate Ruled By A God [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang