Chapter 22- Perpisahan

474 75 56
                                    

Shaman wanita berusia 50 tahun berjalan dalam keheningan istana di tengah malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shaman wanita berusia 50 tahun berjalan dalam keheningan istana di tengah malam. Di belakangnya ada salah satu pelayan pribadi kaisar. Shaman wanita itu memenuhi panggilan setelah satu bulan berlalu sejak Xie Yun terkena kutukan.

"Yang Mulia, shaman sudah datang."

Kaisar yang sudah menunggu, menyuruh tamunya masuk. Meninggalkan semua pelayan di luar. Shaman wanita menurunkan tudung hanfu, lalu duduk dan memberi salam hingga keningnya menyentuh lantai.

"Selamat malam, Yang Mulia."

Kaisar memulai pembicaraan tanpa basa-basi. Pria itu tidak memiliki pilihan selain menyakiti. Apa pun yang terjadi, ayah Xie Yun tidak boleh menjadi keluarganya. Berarti putranya tidak boleh menikahi putri mahkota. Ayah Xie Yun memiliki pandangan yang berbeda dengan kaisar. Pria itu hanya berhak menjadi salah satu pejabat di istana. Tidak boleh masuk lebih dalam.

Sehingga, kaisar mencari segala cara dan menggunakannya untuk menghentikan pemilihan Xie Yun sebagai calon suami putri mahkota. Tetapi dia tidak tega menyakiti Xie Yun lebih dari yang sudah terjadi.

Shaman berkata, "Yang Mulia, salah satu syarat untuk menjadi suami tuan putri adalah tuan muda harus memiliki orangtua yang lengkap."

Kaisar terdiam sesaat dan baru menyadari itu. Dia duduk dengan tegak dan melihat shaman tersebut, "...Kau bisa membunuhnya?"

"Siapa yang Yang Mulia inginkan?"

Kaisar seperti sudah kehilangan dirinya demi mempertahankan kekuasan berada di tempat di mana seharusnya. Hanya orang-orang yang dia perbolehkan yang bisa berada di dalamnya. Sehingga dia tidak lagi memikirkan apakah hal tersebut benar atau salah.

"Ayahnya. Apa kau bisa mengutuknya?"

Shaman itu mengangguk, "Tergantung seberapa kuat kutukan yang digunakan. Hampir tidak ada kutukan yang bisa membunuh manusia secara langsung. Butuh waktu selama berbulan-bulan hingga jiwa mereka mengering. Selama waktu itu, shaman lain bisa saja menyembuhkannya."

Kening kaisar mengerut jelas, "Kalau begitu gunakan kutukan yang paling kuat."

"Saya masih mencarinya untuk bisa Anda gunakan, Yang Mulia. Kutukan terkuat tidak mudah diajak kerjasama bahkan sulit untuk menemukan keberadaan mereka. Tetapi, dengan beberapa persembahan tertentu, kita bisa meminjam kekuatan mereka."

"Persembahan seperti apa yang kau butuhkan?"

"Saya butuh energi buruk dari tiga putri bangsawan yang belum menikah. Semakin kuat perasaan mereka terhadap seseorang atau sesuatu, maka semakin besar pula kesempatan untuk mendapatkan kutukan tingkat tinggi."

Kaisar langsung menjawab, "Kalau begitu gunakan energi dua putriku yang lain. Mereka sudah memiliki rasa iri yang sangat besar pada putri mahkota untuk waktu yang lama. Tetapi yang akan terjadi pada mereka setelahnya?"

Fate Ruled By A God [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang