' Taka-chan~ '

725 39 2
                                    

" Mikey-kun! " Takemichi berlari menghampiri Mikey yang terduduk di tangga kuil. " Ah, Takemichi, ada apa ? " tanya nya. " Temenin dong..." melas Takemichi, " kemana ? lah temen-temen mu mana ? " tanyanya lagi. " itu... si Mpuy sama si Saki kan habis berantem nih.. terus pada kejar-kejaran. Terus Mitsuya tadi dikejar-kejar sama Ran "terang Takemichi " yok Baji " Hanma yang tadi ikut menyimak, kini berdiri ( intinya sok kul ).

" Yok. Mikey... entar dulu ya" Baji ikut berdiri disamping Hanma. " ye ah, sono, hus...hus " usir Draken.." jadi aku kesepian.." sambung Takemichi. " Utututu... sini Michi ku, peluk sini " Mikey  merentang kan tangan nya, mengizinkan sang empu tuk jatuh ke pelukan. 

" Uwa!! Ran! Udah ih udah! pergi sono! " (Taulah siapa) Mikey menoleh ke arah teriakan tersebut. ' Mitsuya ? ' Batin nya. " Ran! pergi sono ih! " Mitsuya masih berlari untuk ' kabur ' dari Ran. " Taka-chan~ " tapi lari Ran lebih cevat. " Uwa! Takemichi tolong! " Mitsuya melihat Takemichi, tapi langkah nya terhenti.

" Eh ? " Mitsuya nge-bleng. Look! Look! Mitsuya terdiam karena di penglihatan nya, si MIkey mangku Takemichi ( bayangin sendirih ), jadilah nge-bleng. Padahal aslinya emang . " Dapat " Ran memeluk Mitsuya dari belakang. " Suya kau kenapa ? " Ran yang mengetahui sang emvu timdack bergerakh. " hem.. kau mau kayak gitu ? " tanya nya setelah melihat ke arah mata mitsuya memandang. " Enggak ah udah aku mau pulang.." Mitsuya seakan baru tersadar dari alam mimpi. " mau kuantar ? " tawar Ran " Terserah " cuek Mitsuya.. 

.

" Taka " menoleh menatap yang lebih renda. " Kenapa ? " balas Sang Omega. 

" Aku nginep di rumahmu ya. Maksudnya nanti habis nganter kamu ke rumah, kan aku balik lagi Kuil buat rapat Touman. Terus kalo udah selesai aku bakal balik kerumah mu. " Jelas Ran. " Hmm... Terserah, lagian juga orang tua lagi keluar kota, Tapi... " Langkah Mitsuya terhenti, ia membalikan badan nya, mendongak guna menatap iris Violet Ran. " Jangan aneh-aneh sama adik-adik ku " ujarnya sinis lalu kembali berjalan normal. 

" Iya-iya... Eh kan aku gak boleh aneh-aneh sama adik mu, jadi aku boleh aneh-aneh sama Taka kan ? " Goda Ran sempurna melukis semburat merah di wajah Takashi. " Eh~~ Taka jangan cepet-cepet dong.. " Ran berusaha menyamakan tempo langkah kaki Mitsuya. 

Hup! 

" Ran ! Apa-apaan kau! Lepas heh ! " Mitsuya kini berada dalam posisi Bridalstyle nya Ran. " Ran!.. " Mitsuya masih mencoba 'minggat' dari posisi itu, malu lah di lihat Orang. " astaga Taka kau berisik sekali. Diamlah " 

Muach ! 

" Dah Diam " Ran mempercepat langkah kakinya agar cepat sampai Rumah. " Tadaima! Luna ! Mana ! " Ran berteriak di depan pintu Rumah. " Okaeri, etto... Ran-Niichan ? " Mana yang bingung akan kehadiran Ran. " Itu.. Kak Taka kenapa ?" Dan karena kehadiran Kakaknya di gendongan Ran. 

" Ah iya kakak kalian tadi berisik jadi aku gendong" Jelas Ran, lalu menurunkan Mitsuya. " Kalau begitu aku duluan. Ah iya Luna atau Mana bisa siapkan kamar untuk kak Ran " Pinta Ran. " Eh ? " Luna dan Mana saling tatap. " Ran ingin menginap disini Luna, Mana " jelas Mitsuya. " Oh baiklah, nanti kusiapkan kamarnya. Aku dan Mana ingin mengantar kak Taka ke  kamar dulu, wajah nya merah " Ujar Luna menatap Mitsuya, lalu menatap Ran. " Baiklah kalau begitu aku pergi dulu " Ujar Ran, Lalu putar balik. ". 

" Huh aku harus cepat, lima menit lagi mau mulai " Ran berlari menuju kuil Musashi setelah melihat jam di pergelangan tangan nya. 

.

.

Meanwhile

" Ya ampun... Ran kemana seh lama banget "- Rindou

" sabar kali ah. tadi kulihat dia nganter si Takashi " Ujar Sanzu, sedari tadi tangan nya sibuk memainkan pipi Kazutora.   "Ughh....San..zu...Sakit...lwepwaswin..." Kazutora kesulitan berbicara sebab sedari ia bertemu dengan Sanzu pipnya lah yang menjadi korban, di tekan-tekan, di lebar-kecilin ( kek klean mainin pipi orang lah ). " diem ih ku gigit nanti " ancam Sanzu, pipi kazutora memang sudah jadi candu untuk tangan nya. 

Omega Kesayangan [ Tokyo Revenger's ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang