My Last Breath By @innejoko

294 29 27
                                    

Story by : innejokoSong inspirasi: Still love you "Yoo He Seung" Word: 3117

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Story by : innejoko
Song inspirasi: Still love you "Yoo He Seung"
Word: 3117

====================================================

"Apa dok? aku divonis kanker paru-paru?"

"Maafkan aku Perth. penyakit kankermu ternyata telah memasuki stadium akhir. Bahkan jika dilakukan operasipun, tingkat keberhasilannya hanya 20% saja" Sungguh diluar dugaan. Ia divonis kanker paru-paru stadium akhir. Bahkan untuk prosentasi keberhasilan operasi ini hanya 20%.

"Ke-kenapa ini bisa terjadi?.....Bahkan itu terlalu cepat"

"jika dilihat dari uji labmu, sepertinya kau memiliki penyakit keturunan ini. Dan ternyata penyakit ini bertambah buruk sejak kau bekerja di club, dimana ada asap rokok disana. Itu yang membuat penyakit kanker mu muncul dan berkembang 2 kali lebih ganas. Kini kau hanya memiliki waktu 1 bulan untuk hidup Perth."

"Oh ya....ini resep obatmu untuk rawat jalan saat ini. Tapi kau tahu? Semua ini hanya memperlambat saja."

"Ya aku mengerti. Terima kasih Phi Godt." Setelah itu , Perth segera menebus resep tersebut dan pulang menuju apartementnya dan bersiap siap kembali, karena hari sudah menjelang malam dan dia harus bekerja di sebuah club.

Perth Tanapon. Seorang bartender di salah satu club di Bangkok. Dan Perth sudah bekerja cukup lama selama 1 tahun di club milik sahabatnya. Sehingga mungkin itulah yang mengakibatkan penyakit kankernya semakin memburuk.

"Sudah jam 8 malam, aku harus segera bergegas berangkat. Club akan buka 1 jam lagi." Perth segera menuju ke mobil hitamnya setelah selesai menebus resep obatnya.

"Uhukkk...Uhukkkk"

'sepertinya batukku akan semakin parah. Bahkan sekarang aku mulai kesulitan bernapas' pikir Perth.

"Ya Tuhan, jika memang ajalku sudah dekat. Pertemukanlah diriku dengannya untuk terakhir kalinya.... Aku ingin memperbaiki semuanya." Sendu Perth. Setelahnya ia melajukan mobilnya dan menuju club tempat ia bekerja.

Sesampainya disana, ia segera memakai baju bartendernya dan segera memposisikan diri mempersiapkan meja racikannya.

"Kupikir kau tidak akan masuk Perth."

"Tidak Mark, aku hanya....sakit biasa. Aku masih kuat, jadi....percayalah padaku." Jelas Perth sambil menahan batuknya.

"kalau begitu su su na karena hari ini Gun akan datang bersama temannya." ucap Mark sambil memegang kursi putar yang berjejer didepannya.

"Gun?"

"Um...tunggulah sebentar lagi."

Dan tak lama setelah club dibuka. Beberapa pelanggan mulai meramaikan club tersebut. Banyak yang mulai memesan minuman alcohol kepada Perth ataupun kepada bartender yang lain. Hingga Gun dan temannya datang dan menuju stand bartender Perth.

Songfict event (Peserta) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang