Lagu Peri Cintaku oleh Ziva Magnolya
Word : 1K***
Pemuda itu Fenly Christovel, duduk menonton kehebohan di tengah ruang istirahat oleh dua sahabatnya yang sedang mengumumkan tentang hubungan mereka kini naik ke jenjang berikutnya, ya pernikahan. Shandy dan Fajri, tidak begitu lama berpacaran, namun lebih dulu membagikan surat undangan. Sementara dia?
Entahlah, coba tanyakan pada pria yang berdiri sambil melempar tatap pada Fenly di seberang sana. Itu Ricky Zakno, pemilik hatinya selama dua tahun ini. Pria tegap dari divisi lain yang berhasil merebut hati Fenly lalu menjadikan miliknya seorang, sehingga hanya ada satu nama yang terukir di hati Fenly, begitu juga di dalam hati Ricky.
Kesetiaan keduanya sudah tidak diragukan lagi, berbagai kisah kasih sudah mereka lewati, besar cintanya sudah tak tertandingi, hanya saja dinding antara mereka terlalu tinggi. Menjadikan alasan kenapa sampai sekarang Ricky tak kunjung membawa hubungan keduanya ke jenjang pernikahan. Dinding tinggi yang selama ini coba mereka lupakan, perbedaan yang selama ini coba mereka abaikan, namun tidak bisa lari dari kenyataan bahwa mereka seamin namun tak seiman.
Ada yang bilang Tuhan itu satu, hanya kita yang tak sama. Di tengah ketidaksamaan ini, akankah mereka bisa berakhir bersama?
Melihat senyum manis Fenly di ujung sana membuat dada Ricky berdenyut nyeri, tidak mungkin dia melepas pria manisnya, namun lebih tidak mungkin jika Ricky melepas keyakinannya selama ini. Apa akan egois bila Ricky meminta Fenly mengikuti keyakinannya setelah mereka menikah? Ricky meremas kotak beludru merah berukuran kecil di tangannya, segera memasukan kembali ke dalam saku lalu mendekat ke arah Fenly dengan senyum yang merekah.
"Fen, hari Minggu nongkrong yuk?" tanya Ricky, dia berencana mengajak Fenly makan bersama di restoran favorit mereka lalu melamarnya saat itu juga setelah Ricky yakin dengan keputusan yang dia ambil.
"Yah, Rik. Gue ga bisa, gue mau ke gereja sama Mama. Hari Sabtu aja ya?"
Ricky tersenyum getir, dia lupa tentang itu. Tangan kekar itu membelai surai kecoklatan pria yang mendongak menatapnya. "Sorry, Fen. Kalo Sabtu gue ga bisa, divisi gue ada trial produk baru dan gue harus hadir."
"Terus kapan lagi, Rik? Kita bakal sibuk banget setelah ini, ga ada lagi waktu buat jalan-jalan bareng."
"Malam ini,"
"Hah? Katanya lo lembur— "
"Tunggu aja di apartemen lo, lo ga perlu pake apapun, tinggal tunggu di kasur."
"G-gimana?"
"Setelah lembur di kantor, gue mau lanjut lembur di apartemen lo." Senyum mesum Ricky membuat Fenly sungguh ingin menggeplak kepalanya, tapi untung saja sayang.
******
Seperti yang diucapkan Ricky sebelumnya, keduanya kini berakhir di ranjang yang sama setelah pergulatan panas yang mereka lalui, berbagi selimut yang sama dengan Ricky yang memeluk tubuh mungil Fenly dari belakang, seolah tidak mengizinkan sedikitpun dingin menyentuh kulit si manis. Sementara itu Fenly menatap cincin yang tersemat di jari manisnya pasca Ricky pasangkan di awal penyatuan mereka. Itu tidak terlihat seperti cincin biasa, terdapat aksen cantik di sana, terlebih lagi cincin itu terlihat sama dengan yang ada di jari manis Ricky, hingga sebuah pertanyaan muncul di kepala Fenly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Songfict event (Peserta)
ספרות חובביםCemara is back! Dengan event baru, dan tentunya beda. Event Songfict, berupa cerita one shoot yg terinspirasi dari beberapa lagu. Dan ini lagu-lagunya : Ziva magnolya - Peri Cinta Agnes mo - Sebuah rasa love the way you lie Rihanna ft Eminem let...