Judul: My Dear Angel
Nama penulis:
Word : 2.9K
Song : V - Christmas Tree****
Rambut kelam melambai tertiup angin, ringan menyentuh awan yang menggumpal di sekelilingnya. Kulit kecokelatan terpapar teriknya mentari, menebarkan bau matahari yang menyenangkan.
Bulu indah menutupi kerangka sayap di punggungnya bagai burung yang perkasa. Putih bersih, senada dengan kain lenan yang menutupi tubuh kekar seorang pemuda. Keindahan yang memanjakan mata.
Tiba-tiba dunia seperti terseret ombak, kabur menjadi tak beraturan. Gravitasi bagai menarik tubuh dan menghantamkannya ke bumi, saat itulah mata bulat sejernih kaca itu terbuka dengan paksa. Deru napas kasar, bulir bening nan dingin membasahi wajah yang tampak pucat.
"A-apa itu tadi? Siapa sebenarnya yang ada dalam mimpiku?" Tee Jaruji, seorang musisi berbakat yang sedang digandrungi kaum muda itu sedang kebingungan dengan mimpi yang baru saja ia alami.
Waktu menunjukkan pukul tiga dini hari, tapi udara di sekelilingnya seperti terbakar dan membuat pemuda itu pengap. Jantungnya berirama seperti kala ia menaiki panggung untuk pertama kalinya. Bedanya, saat ia mengingat lengkung bibir sosok misterius yang muncul di mimpinya itu membuat wajahnya panas.
"Ini membuatku gila." Tee menangkup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, menyembunyikan rona merah pipi yang bahkan tak akan terlihat siapa pun karena remangnya cahaya. Terlebih lagi, tak ada orang lain selain dirinya di ruangan itu.
Tee mengakat benda pipih di atas nakas sebelah ranjangnya yang bergetar. Benda persegi yang begitu pas di genggamannya itu menampilkan nama manajernya.
"Tee, apa kau sudah bangun? Kita harus bersiap untuk konsermu di Bangkok. Sebentar lagi aku akan menjemputmu." Suara Chopter merambat ke telinga Tee melalui saluran telepon, tetap nyaring meski telah tersaring speaker dengan volume suara sedang.
"Bisakah kau kecilkan dulu volume teriakanmu? Aku belum tuli, Ter." Refleks Tee menjauhkan Android itu dari telinganya.
"E ... ah, maaf." Chopter terdengar salah tingkah. "Be-bersiaplah, aku akan segera ke sana." Tanpa menunggu respons dari Tee, Chopter mengakhiri panggilan secara sepihak.
Rupanya sudah cukup lama Tee melamunkan apa yang baru saja ia mimpikan. Untung saja Chopter meneleponnya hingga ia dapat menapakkan kembali kesadarannya di bumi. Tee bergegas karena ia harus melakukan perjalanan lumayan jauh ke Bangkok untuk konser amal yang telah diatur bersama rekan-rekan sesama pemusik dan beberapa artis senior.
Tee tergesa turun dari ranjangnya. Baru saja kakinya menapak lantai kayu yang dingin tapi tubuhnya terhuyung hingga terjatuh di atas kasur. Mungkin ia akan tersungkur bila tangan kanannya tak menyangga tubuh, sedangkan tangan kirinya menjambak rambut demi meredakan sakit kepala yang akhir-akhir ini ia derita.
"Sakit sekali. Selalu saja seperti ini bila kurang tidur." Tee mengambil waktu sejenak sampai sakit kepalanya mereda dengan duduk di tepi ranjang sambil memijat kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Songfict event (Peserta)
FanficCemara is back! Dengan event baru, dan tentunya beda. Event Songfict, berupa cerita one shoot yg terinspirasi dari beberapa lagu. Dan ini lagu-lagunya : Ziva magnolya - Peri Cinta Agnes mo - Sebuah rasa love the way you lie Rihanna ft Eminem let...