Egois - @putra_thanat

169 11 7
                                    

By: Music: Agnez MO - Sebuah Rasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

By: Music: Agnez MO - Sebuah Rasa

*

*

Suara deru mesin kendaraan menjadi musik penyapa pagi di kota Samarinda, Kalimantan Timur. Debu, asap serta bunyi klakson bagaikan make up wajib yang selalu menghiasi kota madya tersebut. Tak lupa teriakan dari anak-anak kecil yang tengah bermain menjadi penambah kebisingan pagi itu.

Di turap yang membatasi sungai Mahakam nan luas dengan daratan terlihat seseorang tengah duduk, senyum menghiasi wajah cerahnya sembari menatap ke arah sungai. Headset terpasang di telinganya, kakinya yang berjuntai berayun-ayun mengikuti musik yang sedang ia dengarkan.

Tap!

"Doni." Seorang wanita datang dengan menepuk pelan pundak laki-laki bernama Doni tersebut.

Doni melepaskan Headset yang menyumpal telinganya, "gimana Rina? Apa dapat sarapannya?"

"Nih." Sahut Rina dengan menunjukkan dua bungkus makanan di tangannya.

Rina pun ikut naik ke atas turap tersebut, dibukanya dua bungkusan tersebut yang berisi box makanan berwarna putih.

"Terima kasih Rin." Ucap Doni lalu mulai menyuap sarapan yang dibeli oleh Rina.

Aldoni. Atau yang lebih sering dipanggil Doni, ia seorang laki-laki berusia dua puluh tiga tahun, pemuda berkulit putih, tubuh mungil dan wajah bulat manis itu adalah salah satu karyawan di sebuah kafe terkenal yang ada di Samarinda. Ia merantau dari kampungnya yang berada cukup jauh dari kota ia tinggal saat ini, tekad dan kegigihannya mendorongnya bisa pergi dan hidup di kotanya saat ini.

Pagi itu adalah hari libur Aldoni, ia pun mengajak Rina, tetangganya untuk pergi berolahraga pagi dengan menyisiri sungai Mahakam. Rina berteman dengan Aldoni sejak pertama kali Aldoni pindah ke rumah kontrakkan yang ia tempati, Rina adalah orang yang gampang berbaur begitu juga dengan Aldoni, itu membuat keduanya cepat akrab dan menjalin pertemanan.

"Terima kasih Rin, sudah menemani ku dan mentraktir sarapannya." Ucap Aldoni saat mereka tiba di depan rumah kontrakkan mereka.

Rina hanya mengangguk lalu bergegas masuk ke dalam rumahnya.

Krek!

"Habis dari mana kamu?" Suara berat seorang laki-laki menyambut Doni begitu ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam kontrakan.

"Loh Mas? Kapan datangnya?" Ucap Doni bingung dan bergegas menuju laki-laki kurus yang tengah berdiri dengan handuk yang melilit di pinggangnya, sepertinya is baru saja selesai mandi, terlihat dari rambutnya yang masih basah.

"Tadi Doni habis dari turap bersama Rina, Mas." Dipeluknya laki-laki yang ia panggil Mas tersebut.

Cup!

"Huh... apa kau nakal saat Mas pergi?" Dikecupnya ujung kepala Doni lembut, tak lupa ia membalas pelukan dari pria mungil di depannya tersebut.

"Tentu saja tidak." Doni tersenyum, diciuminya perut laki-laki yang kini menjadi dunia tersebut.

Songfict event (Peserta) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang