Rasamu, Rasaku - @Ano002

165 6 16
                                    

Judul : Rasamu, RasakuKarya: Ano002Song : Agnes - Sebuah Rasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Judul : Rasamu, Rasaku
Karya: Ano002
Song : Agnes - Sebuah Rasa





(Prolog)

Setiap manusia yang terlahir di bumi ini memiliki takdirnya masing-masing, percaya atau tidak di belahan dunia ini ada yang tidak menginginkan takdir yang ia alami. Bukan menentang jalannya kehidupan atau pun menyalahkan takdir yang terjadi. Akan tetapi, bagaimana bila yang di alami sangat menentang norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari. Kehidupan dalam masyarakat modern memiliki pandangan yang berbeda-beda untuk setiap kategori masalah. Begitu juga dalam halnya cinta, ya CINTA.

=========

Aku sangat sering mendengar pernyataan, "Cinta itu anugerah terindah yang di karuniakan Sang Pencipta Alam Semesta kepada setiap insan di dunia."

Dan aku setuju akan hal itu, betul cinta itu anugerah terindah.

Akan tetapi, itu bisa terjadi bila cinta itu hadir kepada orang yang tepat.

Lalu ada lagi ungkapan, "Cinta itu buta." seperti kalimatnya, artinya pun singkat padat dan jelas. Semua orang yang aku tanya, paham akan maknanya.

Namun, rangkaian kata yang tepat untukku saat ini mungkin, "Aku mencintai dia tapi tak ingin kehilangan kamu."

Dan yang membuatku sakit ketika melihat, mendengar kamu dengan yang lain selalu saja rasanya menusuk hingga ke tulang dan menembus dada. Sehingga mencabik-cabik semua yang ada di dalam, layaknya belati yang di sayatkan penjagal sapi ketika mereka mengeksekusi ternaknya.

Satu kebodohan itu membuatku berpikir akan suatu hal, "Mengapa cinta itu datang pada orang yang tak seharusnya sehingga menjadi pertentangan dalam kehidupanku."

"Sial... ." Di sela-sela menulis Sean mengumpat pada dirinya sendiri lalu menundukkan kepala di meja.

"Mengapa takdir hidupku begini dan mengapa rasaku berbalik pada orang yang tak seharusnya aku cintai," gerutunya lagi.

"Oh Tuhan, bantu aku menghapus rasa ini."

Lagi-lagi Sean menghela nafas panjang ketika menuliskan semua isi hatinya ke dalam buku harian itu.



******

"Permisi," sapa seseorang gadis kepada Sean. Sayangnya Sean yang terlalu fokus pada dunianya tak mendengar ucapan gadis itu.

"Permisi, saya mau pesan Coffelate nya tiga," ucap gadis itu lagi, ia masih berusaha menyadarkan Sean.

Namun, sepertinya gagal, Sean tak bergeming sama sekali dan itu membuatnya kesal.

"Uh, niat jualan enggak sih?" gerutunya.

"Ganteng tapi sayang budek," umpatnya lagi agar di dengar Sean.

"Maaf, mau pesan apa?" tanya seorang pemuda yang tiba-tiba muncul di belakang gadis itu.

"In—i," jawab gadis itu.

Songfict event (Peserta) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang