Forgive? - @Qyuselpe

202 19 43
                                    

Author : qyuselpeSong : Sebuah Rasa - Agnes MoPairing : OhmFlukeWords :1

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author : qyuselpe
Song : Sebuah Rasa - Agnes Mo
Pairing : OhmFluke
Words :1.6k 

Mengarungi bahtera pernikahan selama 4 tahun setelah menjalin hubungan selama 8 tahun, tidak menjamin sebuah bahtera bebas dari ancaman ombak. Entah itu hanya riak kecil atau bahkan badai.

Begitulah yang Fluke alami sekarang. Ia seperti tersambar petir di siang bolong yang terik. Tanpa ada aba-aba bahkan perberitahuan, ia mendengar kabar bahwa sang suami -Ohm Thitiwat-, yang begitu ia percaya, tega bermain api dibelakangnya. Bukan hanya bermain api, tapi sudah benar-benar membakar rumah tangganya yang telah mereka perjuangkan selama ini.

Sebuah alasan klise yang membuatnya ingin mengamuk dan menghancurkan seluruh dunia.

Anak.

Ya, seorang anak. Dengan alasan ingin memiliki seorang anak akhirnya Ohm tega menghancurkan kepercayaan Fluke. Menjaminkan kehancuran pada kehidupan pernikahan mereka.

Kalau pada akhirnya Ohm menginginkan darah dagingnya sendiri. Untuk apa ia menikahi seorang laki-laki seperti Fluke Natouch yang sudah pasti mustahil memberikannya seorang anak.

•••••••

"Fluke, apa Phi Ohm berubah?" Tanya Sammy saat mereka sedang duduk di meja kafetaria menunggu pesanan makan siang mereka datang.

Entah bagaimana, pertanyaan Sammy yang begitu tiba-tiba dan diluar dari topik pembahasan mereka sebelumnya membuat ia memutar memori kehidupan pernikahannya beberapa tahun kebelakang.

Ya. Phi Ohm berubah. Batinnya menjerit. Tapi masih tidak berani berpikir yang tidak-tidak akan pertanyaan Sammy.

"B-berubah? Berubah bagaimana maksudmu Sammy?" Tanya balik Fluke sambil mencoba tertawa hambar.

"Fluke... Tolong kau coba pikirkan baik-baik nanti setelah kau mendengar apa yang aku katakan."

"A-apa maksudmu, Sammy?"

"Phi Ohm menikah lagi dengan seorang wanita."

Deg.

"Apakah ini jawaban dari kebingunganku tentang sikap Phi Ohm yang berubah beberapa bulan ini?" Batin Fluke.

"A-apa maksudmu, Sammy?" Fluke masih mencoba menampik jeritan batinnya.

Ia belum siap untuk mengetahui fakta itu sekarang ataupun bahkan nanti, ia tidak akan pernah siap. Sekalipun ia menaruh curiga akan perubahan Ohm.

"Fluke, aku yakin. Phi Ohm berubah kan?" Sammy sedikit mendesak.

Fluke hanya terdiam, tapi jelas terlihat kalau matanya mulai berkaca-kaca. Untung saja mereka makan siang di ujung waktu istirahat, sehingga suasana kafetaria sudah mulai lengang. Tidak memancing keingin tahuan para kaum kepo kantornya.

Songfict event (Peserta) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang