Amerta By @novia_ell

120 17 3
                                    

Story by : novia_ellSong inpirasi  : Still love you – Yoo Hwe SeungWord   : 2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Story by : novia_ell
Song inpirasi  : Still love you – Yoo Hwe Seung
Word   : 2.333

========================================================

“Aku ingin kita berpisah, Saint.”

Bagaikan petir di siang bolong, sosok cantik yang dimaksud-Saint Suppapong- itu terkejut bukan main. Pasalnya ia dan kekasihnya yang bernama Perth Tanapon itu baru saja berjumpa setelah tiga bulan tidak bertemu.

“Apa maksudmu, Perth? Apakah kamu mabuk?” tanya Saint untuk memastikan jika kekasihnya itu hanya mengatakan omong kosong akibat mabuk.

Perth menghela nafas panjang dan mendekat untuk meraih bahu Saint, “Aku mau kita putus, Saint. Aku tidak bisa lagi melanjutkan hubungan kita.”

“Jangan bercanda! Apa kamu pikir hubungan kita yang sudah berjalan tiga tahun ini hanya sebatas main-main untukmu?” Saint merasakan dadanya yang sesak. Apakah hubungan yang berjalan tiga tahun lamanya ini tidak berarti apa-apa untuk Perth?

Saint merasakan matanya memanas hingga air mata yang susah payah ia tahan itu keluar begitu saja. Dadanya terlampau sesak mendengar perkataan Perth.

“Ya, aku hanya bermain-main denganmu,” suara Perth terdengar sangat dingin di telinga Saint.

“Itu tidak mungkin, Perth! Kamu selalu mengatakan bahwa kamu sangat mencintaiku!” Teriak Saint. Kedua tangannya mencengkeram bahu Perth dengan kuat, menyalurkan rasa sakit yang ada pada dadanya.

Perth menatap Saint dengan tatapan dingin dan penuh intimidasi. Tidak terlihat sebuah cinta di dalamnya. Saint tidak ingin mempercayai apa yang ia lihat.

“Katakan padaku, Perth! Bukankah kamu mencintaiku?” tanya Saint lagi.

“Aku tidak lagi mencintaimu, Saint!”

Jleb.

Saint merasakan jantungnya seperti tertusuk sebilah pedang. Perkataan Perth bagaikan sebuah panggilan kematian untuknya. Sangat menyakitkan dan membuatnya mati perlahan. Tubuhnya merosot karena kehilangan tenaga.

“Kamu bohong, Perth. Bohong!” Saint bergumam linglung. “Kamu berbohong padaku, Perth. Kamu membohongiku.”

Sakit. Sungguh menyakitkan.

Perth hanya memandang Saint tanpa melakukan apapun. Ia hanya memperhatikan bagaimana Saint bersimpuh di bawah kakinya.

“HAHAHA! KAMU BERBOHONG PADAKU PERTH! KAMU MEMBOHONGIKU!” teriak Saint seperti kesetanan. Ia mengusap air matanya dengan brutal, menganggap semuanya hanyalah khayalannya saja.

Saint kembali bangkit dan meraih kerah baju yang Perth kenakan, “Apakah kamu memiliki kekasih lain, Perth?! Jawab aku!” teriaknya frustasi.

Hening seketika menyelimuti keduanya, Saint menatap tepat ke dalam mata Perth seakan mencari setitik kebohongan di sana.

Songfict event (Peserta) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang