★ Tandai Typo!
Happy Reading 👐
Bel istirahat sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu. Tetapi gadis bernama Claazora itu masih saja berkutik dengan buku-buku materinya. Hal itu membuat Zevarro yang melihatnya merasa jengah, lagi-lagi gadis itu mengutamakan belajarnya daripada kesehatan tubuhnya.
"Kantin nggak, Lo? Kalo nggak gue seret sekarang." Kesal Zevarro
Claazora membalas tanpa mengalihkan aktivitasnya. "Nyusul, var. Nanggung lima soal lagi. Lagian gue juga belum laper."
Zevarro berdecak dengan kesal, ia menutup buka Claazora dengan kasar. Lalu memasukkan buku-buku itu ke laci Claazora. "Tugasnya di kumpul Minggu depan, Zora. Lo masih punya banyak waktu buat ngerjainnya. Sekarang yang penting itu perut Lo, Lo mau mati kelaparan cuma gara-gara nyelesaiin lima soal? Gue nggak mau tahu, keluar sekarang atau beneran gue seret sampai kantin?"
"Bawel banget, Lo. Bunda gue aja nggak sebawel itu kalo nyuruh gue makan." Kali ini Claazora yang kesal. Ia melangkah lebih dulu keluar dari kesal, langkahnya pun di ikuti oleh Zevarro.
"Ya karna bunda udah kepalang jengkel sama lo, Lo aja keras kepala banget. Kenapa sih, ra, Lo gila belajar? Padahal orangtua Lo aja nggak nuntut Lo buat pinter." Ujar Zevarro menyamakan langkah Claazora.
Keduanya menuruni tangga menuju lantai dasar, langkahnya masih beriringan sampai membuat orang lain harus mengalah. "Gue punya cita-cita yang harus gue gapai. Kalo bukan gue yang memastikan diri sendiri buat sukses, terus siapa lagi? Bokap gue? Conection? Persetan dengan koneksi. Gue harus sukses dengan cara gue sendiri walaupun orangtua gue nggak maksa gue buat pinter. Gitu aja Lo masih tanya."
"Gue tahu, cita-cita Lo emang mahal."
"Kalo tahu kenapa tanya?"
Zevarro hanya menggedikkan bahunya acuh. Sampai keduanya melewati kelas XI, tepatnya di kelas callista. Di depan kelas adik Zevarro sudah ada teman-teman Zevarro yang lain. Di detik itu juga, tatapan Claazora menatap pemandangan yang membuat dadanya sesak. Bagaimana tidak? Di kursi panjang depan kelas callista, selain teman-teman Zevarro, zevaldo malah asik sendiri dengan ponsel yang ada di tangannya, apalagi posisinya. Yang membiarkan evellyn bersandar santai di pundaknya memainkan kukunya. Meskipun begitu Claazora berusaha mengabaikannya, bagaimana pun juga ia tidak bisa melakukan apapun kepada evellyn di depan mereka.
Mereka sibuk dengan kegiatannya sendiri-sendiri, hingga mereka menyadari Zevarro dan Claazora yang sudah melewatinya. Zevarro menepuk punggung Graviel mengkodenya untuk segera menyusul mereka. Hasilnya, mereka mengikuti langkah Zevarro dan Claazora dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous Twins | 21+ [ ENDING ] ✅
Teen Fiction[ Sequel : The affair Devil ] ⚠ Mature 21+ ‹ ★ › Buang jauh-jauh jika kalian mengira kisah mereka adalah cinta segitiga. Bukan itu yang hanya terjadi, kisah mereka bahkan akan melibatkan banyak pihak. This is the hottest love story. Terbumbui dengan...