06 : Kumulatif

9.6K 260 65
                                    

★ Tandai Typo!

Happy Reading 👐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading 👐

⚠ danger 18+


Seperti biasanya, Claazora melakukan rutinitas dan kewajibannya sebagai siswa. Pada pukul 21.00, gadis itu masih berkutik dengan buku-buku fisikanya, dari dua jam yang lalu Claazora masih belum mengalihkan fokusnya ke mata pelajaran yang lainnya. Gadis itu berambisi menyelesaikan 50/100 soal di buku materi fisikanya, jika Claazora tidak mendapatkan kesempatan mengerjakan soal IPA di olimpiade, setidaknya Claazora harus tetap berlatih hingga mendapatkan nilai sempurna.

Sedangkan di sela itu, kekasihnya sedang menunggunya di ranjang sambil membaca buku-buku materi milik Claazora yang menganggur. Zevaldo membiarkan Claazora begitu saja tanpa mengganggunya atau bahkan melarangnya, jika zevaldo melakukan itu, dapat dipastikan Claazora akan kembali mendiamkan zevaldo seperti sebelumnya. Terserah gadis itu akan melakukan apa, yang penting ia tahu batasannya, dalam artian tidak berambisi dengan berlebihan.

Tok! Tok!

Perhatian keduanya teralihkan pada pintu kamar Claazora yang terketuk.

"Zora, bunda bawain buah buat kamu."

Claazora beranjak menuju pintu, sedangkan zevaldo hanya berdiam santai tidak bergeming di tempatnya. Bahkan pemuda itu tidak menunjukkan tanda-tanda kepanikannya jika saja bunda Claazora akan masuk ke dalam.

"Biar varro aja Bun," suara lain di luar sana menghentikan aksi Claazora yang akan membuka pintu.

Gadis itu bertukar pandang dengan zevaldo, zevaldo yang paham tatapan Claazora pun segera beranjak dari ranjang, lalu melangkah santai menuju walk-in closet milik Claazora. Di dalam sana ada sebuah sofa single, zevaldo mendudukan bokongnya disana seraya menyiapkan pendengarannya untuk menguping pembicaraan mereka.

Setelah zevaldo menghilang dari pandangannya, Claazora pun membuka pintu kamarnya, menampakkan Zevarro yang membawa sepiring potongan-potongan buah.

"Lo lama banget buka pintunya." Ucap Zevarro yang langsung masuk begitu saja

"Habis dari kamar mandi. Lo ngapain malem-malem kesini? Melawan hukum jam kunjung Lo."

Mendengar celutukan itu Zevarro terkekeh ringan, "Gue mau numpang liat movie, gabut banget di rumah. Kalo disini kan ada Lo. Lo belum selesai belajar?" Zevarro menangkap buku-buku yang berserakan di meja belajar sahabatnya itu.

"Gue sibuk, mending Lo pergi."

Zevarro menggedikkan bahunya acuh, ia melangkah menyalakan tv led yang ada di kamar Claazora. Zevarro menempatkan dirinya di ranjang gadis itu seraya memilih film di Netflix. "Lo lanjut belajar aja, gue nggak akan ganggu." Ujarnya sambil memasang earphone di kedua telinganya.

Claazora menghembuskan nafasnya panjang, ia akhirnya mengalah. Ia menatap walk-in closet -nya sebentar sebelum akhirnya melanjutkan kegiatannya yang tertunda. Walaupun demikian ia juga merasa bersalah pada zevaldo yang terkurung di dalam sana. Claazora tidak bisa memaksa Zevarro untuk pergi, karena sekeras apapun Claazora mengusir Zevarro, paksaan itu akan membuat Zevarro semakin tidak mau pergi. Claazora tahu betul bagaimana sifat Zevarro.

Dangerous Twins | 21+ [ ENDING ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang