53 : Lie

4.3K 239 59
                                    

SELAMAT MEMBACA & HAPPY SATNIGHT..

Zevaldo menyibukkan dirinya di dapur. Berkutat dengan spatulanya yang berfungsi untuk menumis sesuatu. Tetapi perlu kalian tahu, tangannya memang sibuk, tetapi bagaimana kalian bisa menebak pikiran zevaldo ada dimana?

Tiba-tiba di tengah kegiatannya, pemuda itu terkekeh ringan. Otaknya memutar kembali kejadian semalam. Semalam itu benar-benar membuatnya merasa puas. Dimana ia bisa tidur bersama Claazora, memeluk erat tubuh hangat perempuan itu sampai membuatnya tertidur pulas. Dan untung saja, di saat pukul 5 pagi tadi, zevaldo sudah bangun lebih dahulu. Jadi Claazora tidak akan menyadari jika dirinya semalam satu ranjang dengan Zevaldo.

Suara derap kaki yang terburu-buru terdengar di telinga zevaldo, zevaldo langsung menoleh, mendapati Claazora yang sedang mencari sesuatu di slinbagnya seraya melangkah cepat.

"Sarapan dulu,"

Masih tengah sibuk dengan slinbagnya, Claazora menjawab, "Nanti aja di kantin, gue udah telat masuk kelas Mr. James."

Dengan cepat zevaldo langsung berlari dengan masih membawa spatulanya menuju ke tempat Claazora yang hampir membuka pintu apartment. Claazora hanya berdecak kesal, tetapi berbeda dengan Zevaldo yang menggunakan spatulanya untuk mengisyaratkan Claazora agar duduk di meja makan.

"Gue udah telat, valdo.."

"Sa-ra-pan." Tekan pemuda itu

Claazora tetap bersikeras untuk pergi dari sana, lagi-lagi zevaldo mencegah langkah Claazora. Pemuda itu mengeluarkan ponselnya, menunjukkan sesuatu ke hadapan Claazora.

"Kelas Mr.James di batalkan,"

Dan benar saja, setelah melihat itu Claazora langsung mendesah kasar. Dengan langkahnya yang terlihat tidak bersemangat, perempuan itu akhirnya menempatkan dirinya di meja makan. Tentu saja hal itu membuat zevaldo merasa senang, ia melanjutkan kegiatannya. Dan tak butuh waktu yang lama, dua piring yang terisi lauk yang berbeda dan dua piring lainnya terisi sandwich di tempatnya masing-masing.

Dan langsung saja Claazora memakannya, begitu juga dengan Zevaldo yang ikut bergabung untuk makan bersama dengan claazora.

"Lo masuk siang?"

Zevaldo menggeleng sambil memakan sandwich nya. "Pagi, tapi gue nggak buru-buru kayak Lo."

Claazora hanya ber-oh-ria. Suasana kembali hening, Claazora yang sibuk menghabiskan sandwich nya, dan Zevaldo yang sibuk mencuri pandang ke arah Claazora.

"Ehem!" Pemuda itu berdeham kasar seraya menyamankan duduknya, ia kembali menatap Claazora, kali ini tatapan itu berbeda dari sebelumnya.

"Buat kemarin–gue beneran minta maaf atas sikap gue ke Lo, dan omongan gue yang udah nyinggung Lo."

Sontak saja Claazora mendongak, mengangguk pelan, "Jajanin gue di kantin kalau Lo serius buat minta maaf."

"Jangankan kantin, seisi mall pun gue beliin asal Lo mau maafin gue."

Claazora terdiam sejenak, meneliti ekspresi wajah zevaldo yang akhir-akhirnya membuatnya merasa aneh.

"Lo sadar nggak sih kalau Lo itu aneh?" Zevaldo malah gantian bingung, "Lo selalu ngomong aneh, seolah-olah kita emang udah sedeket itu. Padahal gue sama lo itu bukan apa-apa, beda sama lo dan evellyn yang udah terikat cincin pertunangan." Tuturnya setelah menyadari keadaan zevaldo yang masih hilang ingatan.

"Lo emang gini ya? Sama cewek-cewek lain juga?" Tambahnya, senyum kecutnya pun terbit.

Zevaldo tentu tahu kemana arah yang di maksud oleh Claazora, dan ia pun menyadari kecerobohannya yang berucap seenaknya pada Claazora. Walaupun prinsip hidupnya adalah everything just for Claazora tetapi bukankah aneh jika zevaldo mengatakan hal itu di saat dia sendiri sedang berpura-pura amnesia di hadapan claazora?

Dangerous Twins | 21+ [ ENDING ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang