36. Tuan posesif

7.4K 237 134
                                    

"Yang susah itu bukan nahan nangis, tapi nahan marah!"

- Zemora

****

SELAMAT MEMBACA..

Muat ulang ya, ceuu. Yang tadi belum selesai tapi udah kepencet publis.

⚠ danger 21+

Zevarro memasuki apartemennya dengan keadaan tubuhnya yang lesu. Ia melihat Zemora sedang berkutik di dapur, mungkin menyiapkan makan malam untuk dirinya. Biasanya juga begitu.

"Gue pulang."

Ia langsung menjatuhkan bokongnya di sofa ruang utama. Menyalakan TV LED nya. Ia memijit pelipisnya guna meredakan rasa pusingnya, namun tersadar sesuatu, ia langsung menjatuhkan pandangannya ke Zemora kembali. Perempuan itu tidak menyambutnya pulang seperti biasanya, bahkan melihatnya pun enggan sekarang. Apa yang salah dari perempuan itu?

"Gue pulang." Ulangnya lagi untuk memastikan apakah perempuan itu memang mendengar atau tidak.

"Aku tahu, aku nggak budeg."

Sederet kalimat yang membuat Zevarro langsung mengangkat kedua alisnya. Ia merasa asing dengan nada ketus perempuan itu.

Zemora akhirnya menghampiri Zevarro, membawa segelas coklat panas untuk di taruh di meja hadapan laki-laki itu. Tanpa mengucapkan sepatah katapun, Zemora kembali ke dapur. Menyiapkan hidangan makan malam untuk mereka.

Tak berapa lama kemudian, setelah Zevarro merasa puas melihat tingkah laku Zemora yang terkesan dingin, pemuda itu menghampiri Zemora dengan perasaan dongkol. Zevarro sampai membawa Zemora untuk menghadapnya dengan kasar.

"Maksud Lo apaan?"

"Aku nggak papa, emang kenapa?" Jawabnya dengan santai, detik berikutnya Zemora kembali ke aktivitasnya yang tertunda.

Melihat itu membuat Zevarro semakin di buat kesal, ia pun langsung menghadang Zemora. Mengambil alih piring yang perempuan itu bawa lalu diletakkannya di meja makan. Ia menatap intens perempuan di hadapannya itu.

"Gue paling nggak suka di diemin!"

"Aku nggak diemin kamu, aku lagi siapin makan malam. Kamu lihat, 'kan?"

Zevarro menggertakkan giginya, "Makan malam makan malam! Gue udah bilang nggak usah masak lagi! Lo itu lagi hamil anak gue! Kalau Lo kecapekan beresikonya ke anak gue! Lo mau tanggungjawab kalau ada apa-apa sama penerus gue? Lo nggak ngerti delivery, ha? Ada yang instan kenapa Lo capek-capek masak? Capek banget gue ngomong sama lo!"

"Var, kamu nggak ngerti hemat ya? Harusnya kamu lebih menghargai–"

"Bukan itu poin utamanya!" Zevarro kesal, mengusap kasar wajahnya, "Lo bisa nggak sih nggak usah pura-pura bego? Kayak gini aja harus di jelasin. Capek gue sama lo," sarkasnya, yang kemudian melangkah pergi.

Namun baru beberapa langkah, mendadak Zevarro menghentikan langkahnya setelah mendengar tayangan berita di sana.

"Berita malam ini, di temukan mayat perempuan dengan umur kisaran 18 tahun di gedung bekas gang ****. Di duga korban mengalami pelecehan seksual, terbukti dari area luka yang di dapatkan dari tubuh korban dan keadaan yang telanjang bulat.."

Zevarro langsung mengepalkan tangannya, seketika pikirannya tertuju pada sosok Zern. Apa pemuda itu berulah kembali? Setelah mendapat penolakan dari Zevarro untuk tidak mau membantunya?

Ia pun membalikkan tubuhnya, melangkah menuju pintu utama apartment nya.

"Mau kemana?" Tanya Zemora dengan nada cemasnya.

Dangerous Twins | 21+ [ ENDING ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang