33 : Sampai akhir

6.1K 231 40
                                    

SELAMAT MEMBACA..

Sejak lima menit yang lalu, Zevarro dan Claazora hanya diam menatap lautan di depannya. Dengan keduanya yang duduk bersebelahan dan hanya beralasan pasir pantai, Zevarro dan Claazora masih enggan untuk memulai obrolan. Keduanya di sibukkan dengan pikirannya masing-masing.

Claazora memutuskan untuk memaafkan Zevarro setelah apa yang pemuda itu lakukan. Dengan mudah, perempuan itu memaafkannya. Setelah apa yang di lalui Claazora semenjak di pulau itu, tak sedikit pun Claazora menyimpan dendam terhadap Zevarro. Bagaimanapun juga Zevarro adalah salah satu bagian terpenting dihidupnya.

Kemudian disanalah mereka berada, Zevarro berkali-kali menghela nafasnya dengan kasar sambil menatap lautan.

"Maaf." Lirihnya yang terdengar sendu

Claazora menatap wajah samping Zevarro, ia memaksakan senyumnya, "Nggak papa,"

"Jangan takut sama gue ya, please.. gue tahu gue jahat banget sampai bikin Lo kayak gini, Gue nggak tahu ada apa sama diri gue sendiri, gue emang bodoh banget Ra sampai nyakitin Lo."

Mendengar itu tangan Claazora terulur untuk mengusap-usap punggung Zevarro, ia masih berusaha untuk memaksakan senyumnya. "Gue ngerasain pada yang Lo rasain. Sakit banget pasti, 'kan? Tapi var, ini terakhir kali Lo kayak gini, jangan ada lain kali. Gue nggak mau kecewa sama lo untuk kedua kalinya di kesalahan yang sama."

Zevarro hanya diam sambil menatap Claazora, perempuan sebaik Claazora memang pantas di dapatkan oleh laki-laki yang baik. Perempuan yang mudah memaafkan seseorang padahal kesalahan itu yang menyakiti dirinya sendiri. Sekarang, mau di taruh dimana wajah Zevarro?

"Mungkin sekarang waktunya buat gue jawab pertanyaan Lo." Mendengar kalimat itu dari mulut Claazora membuat Zevarro mengeryit bingung, "Soal, Kenapa zevaldo? " Yang seakan tahu wajah bingung Zevarro.

Sebelum mulai membuka mulutnya lagi, Claazora menatap lurus ke depan, ke arah lautan dengan keindahan senja di atasnya. Perempuan itu tersenyum seolah mengingat sesuatu di otaknya.

"Jujur, awalnya gue benci banget sama zevaldo. Sampai gue harus mikirin 1001 cara buat jauh-jauh dari cowok sebrengsek zevaldo.." Perempuan itu terkekeh sebentar, "Ya, itu awalnya. Tapi pada akhirnya, gue beneran jatuh cinta sama zevaldo. Mungkin Lo nggak tahu darimana asal mula gue bisa pacaran sama zevaldo."

Claazora menatap Zevarro yang juga sedang menatapnya, "Waktu gue mergokin dia lagi main sama evellyn." Ia tersenyum melihat ekspresi terkejut Zevarro, "Aneh banget kan? Sebenarnya sakit banget kalau di ingat-ingat, tapi gue udah buat keputusan untuk cerita ini semua sama lo, karena pertanyaan Lo."

"Jangan salahin zevaldo, ya var. Jangan tanya kenapa zevaldo lagi, setelah dengar semuanya dari gue, tolong jangan berantem sama zevaldo. Hum?" Pemuda itu diam, tetapi didetik kemudian mengangguk ragu.

"Kenapa zevaldo?" Perempuan itu mendengus pelan, "Karena aku nemuin satu alasan yang tepat, yang bisa buat gue termotivasi untuk kedepannya."

"Sifatnya yang selalu mikirin orang terpentingnya dulu di banding keputusannya sendiri. you know? Zevaldo pernah bersikeras buat suruh gue Nerima cinta Lo. Karena dia kakak yang baik, dia nggak mau kembarannya ngerasain sakit. Oleh karena itu, demi Lo, zevaldo rela ngorbanin pacarnya."

Zevarro sempat termangu mendengar jawaban itu, ia tidak menyangka bahwa kakaknya melakukan hal itu untuk urusan perasaan adeknya. Tetapi, satu pertanyaan lagi..

Dangerous Twins | 21+ [ ENDING ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang