38 : Sebenarnya..

5.6K 234 344
                                    

SELAMAT MEMBACA..

"Claazora, please buka!"

Suara teriakan zevaldo di balkon kamar Claazora cukup membuat telinga perempuan itu terasa panas.

Tok tok tok!

Lagi. Pintu kaca balkon tersebut kembali terketuk. Claazora hanya diam menyembunyikan tubuhnya di balik selimut dengan membelakangi balkon. Perempuan itu menutup erat kedua matanya dan mengeluarkan cairan bening disana. Di iringi suara isaknya, memori lama claazora kembali muncul. Tetapi cukup, ini sudah keterlaluan sampai beberapa kejadian.

Di luar sana, zevaldo tidak putus asa. Ia mencari akal untuk bisa masuk kedalam. Salahkan dirinya yang lagi-lagi membuat kekasihnya salah paham sampai tak ingin bertemu dengannya.

"Shit! Gue harus gimana!" Ia mengacak-acak rambutnya frustasi, semua akses masuk di rumah Claazora tertutup rapat hingga terkunci.

Akhirnya, ia pun mengeluarkan ponselnya. Melakukan panggilan telepon, hingga sepuluh kali banyaknya. Namun, percuma! Tak ada satupun panggilan telepon yang perempuan itu terima, padahal ponselnya ada disana.

Tin tin!

Zevaldo terdiam sebentar, ia meyakini sesuatu dari suara klakson mobil tersebut. Hingga terdiam cukup lama, ia yakin bahwa itu mobil milik bunda Claazora. Dengan segera zevaldo pun turun dari balkon kamar Claazora, dan berlari menuju depan rumah kekasihnya itu.

"Bunda!" Teriaknya yang membuat beliau langsung menoleh

"Eh? Valdo? Ada apa?"

Katakan saja bahwa beliau merasa heran dengan pemuda di depannya ini. Pasalnya, selain wajahnya yang memerah, nafas pemuda itu terlihat tersenggal-senggal.

"Valdo mau ikut masuk. Mau ketemu sama Claazora."

"Oh?" Beliau bingung sekejap, tetapi langsung mempersilahkan zevaldo untuk mengikutinya masuk ke dalam. Dengan senang hati zevaldo pun langsung mengikutinya.

Sampai di dalam zevaldo langsung berterimakasih pada beliau. Dan berlari ke lantai dua dimana letak kamar Claazora.

Ceklek

Akhirnya pemuda itu sampai di dalam. Mendengar suara pintu terbuka, claazora langsung terbangun dari tidurnya. Ia menatap tajam pemuda yang mengembangkan senyumnya di depan sana.

"Sayang.." lirihnya seraya melangkah menuju ranjang Claazora.

"Nggak usah deket-deket!" Zevaldo langsung menghentikan langkahnya, "Gue nggak mau deket-deket sama orang yang lagi-lagi ngelakuin kesalahan yang sama!"

"Claazora, aku mohon dengerin aku dulu, ya?" Akhirnya pemuda itu duduk di tepi ranjang, dengan wajahnya menghadap Claazora, "Aku sama evellyn bener-bener udah nggak ada hubungan apa-apa. Apa yang kamu lihat tadi itu bukan yang sebenarnya kamu pikirkan. Nggak sama sekali, sayang. Cuma posisinya aja yang emang aku sengaja bikin gitu biar orang yang ngejar aku nggak tahu kalau itu aku. Dan ternyata kamu yang datang. Please, percaya sama aku."

Perempuan itu malah berdecih, ia menatap dingin zevaldo yang terlihat serius di depannya. "Gue nggak mau dengar apa-apa lagi! Lo bilang ada urusan penting sampai ninggalin gue sendirian, dan evellyn adalah urusan penting Lo?"

Dangerous Twins | 21+ [ ENDING ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang