51 : I'm so jealous

5.1K 234 31
                                    

"Mengulang itu sakit, tapi mengenal orang baru itu sulit."

- Claazora

****

SELAMAT MEMBACA & HAPPY (SAD)NIGHT..

Zevaldo sedang bercanda dengan seorang mahasiswi baru seperti dirinya. Mereka tertawa lepas, tidak ada hentinya mereka menceritakan sesuatu yang membuat mereka saling terhibur. Di taman dekat lapangan outdoor, keduanya seperti menggunakan waktu bersamanya selayaknya sepasang kekasih baru. Namun bukan itu yang penting, ada yang lebih seru di bandingkan dengan itu. Kedua mata Claazora menangkap kejadian itu, tangannya meremas kuat kertas yang ia pegang sampai kusut. Ekspresi wajahnya terlihat begitu marah, ada rasa sesak di bagian dadanya. Begitu menyesakkan melihat laki-laki yang masih ia sayangi bertukar cerita dan saling tertawa dengan perempuan lain.

"Apa yang Lo hadapin, Claazora? Zevaldo bahkan nggak inget Lo siapanya." Gumamnya sendiri dengan nada kecewa

Berniat meninggalkan tempatnya, ia lebih baik pergi dari sana dan tidak melihat mereka secara terus-menerus. Mungkin ia harus mengurungkan niat sebelumnya untuk menemui zevaldo. Tetapi biarkan, Claazora bisa mengatakannya nanti saat di apartment. Akhirnya, claazora pun beranjak dari sana. Tetapi saat berbalik badan, ia di kagetkan dengan keberadaan Gibran di belakangnya.

"Kak Gibran!"

Gibran hanya menyengir, "Gimana, udah dapat persetujuan dari zevaldo?"

Perempuan itu menggeleng tanpa bersuara. Padahal awalnya ia memang sudah berjanji kepada Gibran untuk membuat zevaldo masuk kedalam salah satu organisasi di kampus. tetapi karena ia harus melihat pemandangan tak mengenakan, ia harus mengurungkan niatnya.

"Secepatnya ya, zo. Atau nanti malam, Lo bisa chat gue. Gue tunggu." Hal itu di angguki oleh claazora. Setelah mengatakan itu, Gibran tersenyum seraya mengusap gemas kepala Claazora. Kemudian baru ia melenggang pergi.

Melihat Gibran sudah hilang dari pandangannya, ia pun juga ikut melenggang pergi tanpa melihat lagi keberadaan zevaldo.

Dengan langkah lesu, Claazora berjalan menyelusuri tangga yang mengarahkan ke atap gedung fakultasnya. Sesampainya di rooftop, perempuan itu menghela nafasnya kasar. Semilirnya angin di sana bahkan tidak bisa menenangkan pikiran Claazora tentang kejadian yang baru saja ia lihat. Di benteng pembatas rooftop, claazora bisa melihat semua orang di bawah sana sedang beraktivitas. Dengan berani, ia mengambil kursi bekas di sana, menaikinya lalu duduk di tepi. Di pembatas rooftop tersebut.
Ia menghirup dalam udara sejuk di sana, baru ia merasakan sedikit tenang.

Padahal tanpa ia sadari, sedari tadi seseorang memperhatikan gerak-gerik Claazora dengan senyumnya yang terus saja mengembang. Di hisapan terakhir nikotin di mulutnya, laki-laki itu langsung menghampiri Claazora. Menaiki kursi yang sama, kemudian mendudukan bokongnya di samping Claazora. Membuat perempuan itu tersentak kaget dan hampir saja jatuh dari sana jika Raka tidak langsung memegangi lengan Claazora.

"What the fuck! Lo hampir kehilangan nyawa kalau aja gue nggak pegangin." Tutur laki-laki itu.

"Kak Raka yang ngagetin! Kak Raka ngapain disini?" Bahkan tatapan Claazora menunjukkan jika perempuan sedang bingung.

Bukannya menjawab, Raka menunjukan sebuah kertas yang masih di pegang oleh Claazora, "Kertas apa?"

Claazora malah menyembunyikannya di balik punggung. Ia tidak ingin memberitahukannya kepada raka. "Rahasia aja, kak Raka nggak boleh tahu."

Dangerous Twins | 21+ [ ENDING ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang