22 : Disconnect

6.7K 225 60
                                    

★ Tandai Typo!



SELAMAT MEMBACA

pukul satu malam, Zevarro memasuki apartemennya dengan keadaan mabuk. Bahkan pakaiannya masih mengenakan seragam sekolah, ya walaupun atasannya sudah di lapisi dengan jaket denim nya.

Ia melangkah gontai menuju kamarnya, kepalanya terasa berat, kedua matanya yang memerah sayu, yang bahkan siapa saja yakin, pemuda itu sudah sangat mabuk.

Ceklek!

Gelap. Itu yang pertama kali Zevarro lihat. Ia pun menghampiri saklar lampu, menyalakan cahaya utama di dalam kamar tersebut. Hingga setelah lampu menyala, matanya menangkap sosok gadis yang sedang tidur di atas ranjang.

"Claazora?" Lirihnya dengan nada rendah

Zevarro pun tersenyum lebar, ia menutup pintu di sana, lalu kembali mematikan lampu utama. Dengan nekat, ia naik ke atas ranjang, memasukkan tubuhnya ke dalam selimut yang sama dengan selimut yang menutupi tubuh gadis itu.

Tangan kekar itu memeluk erat perut gadis di depannya, wajahnya tenggelam di ceruk leher gadis itu. Wanginya menyeruak ke lubang hidung Zevarro.

Karena merasa ada sesuatu di perutnya, gadis itu pun terbangun, menatap sebuah tangan kekar memeluk rapat perut rampingnya. Sontak gadis itu pun menoleh ke belakang, yang langsung di sambut senyum manis dari Zevarro.

"Night.." Sapanya yang membuat gadis itu merinding seketika.

Ia hendak beranjak dari sana, tetapi tangan Zevarro sudah lebih dahulu menahannya. Bahkan Zevarro sampai membalikkan tubuh gadis itu menjadi menghadapnya.

"Sebentar aja. Biarin gue gini dulu."

Seketika gadis itu terdiam, menatap heran wajah Zevarro yang mabuk. Tangan gadis itu sampai terulur menyingkrikan poni Zevarro yang berantakan tercampur keringat. Ia tidak tahu apa yang ia impikan baru saja, tetapi melihat Zevarro bertingkah seperti ini, membuat hatinya merasa senang setengah mati.

"Apa yang bikin Lo kayak gini, var?"

Pemuda itu hanya tersenyum, tangannya ia selipkan di kepala gadis itu sebagai bantalan kepala. Tangan satunya menyingkrikan anak rambut yang menghalangi wajah cantik gadis itu. Perlakuan itu pun membuat si gadis tertegun.

"Mata Lo indah, tapi kenapa gue nggak bisa dapetin tatapan hangat dari mata Lo itu, Claazora?"

Sontak si gadis langsung melunturkan senyum tipisnya, rahangnya seketika mengeras hanya karena laki-laki di depannya ini memanggil nama wanita lain.

"Bisa nggak Lo pilih gue aja? Jangan pilih zevaldo. Dia terlalu brengsek buat Lo."

Zemora–gadis itu langsung mendorong tubuh Zevarro untuk menjauh dari jangkauannya. Ia beranjak dari ranjang, berniat keluar dari kamarnya. Lihat, bahkan terlalu mabuknya Zevarro sampai salah masuk kamar.

Melihat kepergian itu, Zevarro langsung beranjak dari ranjang. Dengan cepat ia memeluk tubuh Zemora dari belakang, yang ia kira bahwa itu Claazora, bukan Zemora.

"Jangan tinggalin gue lagi," ucapnya tetap memeluk erat perut Zemora.

Zemora memejamkan matanya sejenak, menghela nafasnya dengan panjang, kemudian membalikkan tubuhnya menghadap Zevarro.

"Lo harus sadar, gue Zemora bukan Claazora."

"Apaan sih, Ra? Jelas-jelas Lo itu Claazora. Kenapa ngaku-ngaku jadi Zemora hm?"

Dangerous Twins | 21+ [ ENDING ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang