Sebuah mobil perusahaan milik agensi domunditv baru saja keluar dari perumahan di kawasan kota Bangkok. Mobil itu baru saja menjemput salah satu artis naungan dmd untuk melakukan beberapa jadwal.
"New kau gugup ?" Tanya Nat saat di dalam mobil
"Sejujurnya sedikit" jawab new dengan sedikit tawa kecil
"Tidak apa-apa new kau nanti akan terbiasa, aku lihat phi Zee tidak seseram keliatannya"
"Kau benar Yim, hia memang tidak seseram seperti yang kupikirkan dulu. Tapi aku hanya gugup, apakah nanti foto konsepnya akan terlalu intim atau tidak."
Staf yang duduk di belakang pun menggoda new dengan mengatakan jika series ini bertema percintaan maka foto konsepnya juga harus intim seperti pasangan."Tapi ngomong ngomong new, kau benar benar menyukai papa?"
"Naaat aku menyukai hia karena dia idolaku. Aku menyukai sikapnya yang baik, muka hia memang dingin tapi sebenarnya dia hangat."
"Kau benar new, aku juga merasa papa sedikit berubah saat denganmu."
"Berubah maksudnya?" Tanya new sedikit penasaran
"Iya benar, dulu phi Zee bukan orang yang seperhatian ini. Dia dulu benar-benar dingin, aku saja dulu sedikit sungkan saat akan mengajaknya mengobrol "
Imbuh beberapa staff di belakang yang membenarkan ucapan nat.
"Kalian ini ngomong apa sih, itu tidak mungkin" Jawab new dengan sedikit menggeleng tidak percaya.
New sadar dulu dia sangat takut hanya untuk mengobrol dengan Zee, bahkan bersanding dengan Zee saja membuat new langsung menghindar saking takutnya. Tapi selama beberapa bulan new mengenalnya, Zee tidak sedingin seperti kata orang kebanyakan. Sikapnya sangat hangat hanya saja zee seperti tidak bisa menunjukkannya.New, Nat dan Yim pun sampai di lokasi tempat fitting dan pemotretan. jadwal new hari ini adalah melakukan fitting, pemotretan dan beberapa akting untuk mini intro cutiepieseries.
Saat pemotretan new mengenakan setelan jas abu bermotif kotak yang sangat pas di tubuhnya, rambut yang di tata rapi dan make up tipis yang menambah kesan manis padanya.Selain itu lawan main new juga tak mau kalah, Zee mengenakan setelan jas navi dengan dasi dan rompi yang menambah kesan menawan. Tak lupa rambut Zee kali ini di tata rapi dengan sebagian poninya yang di arahkan kebelakang dan sebagian poni yang menutupi separuh keningnya.
Zee POV
New yang selesai bersiap pun melangkah menuju tempat pemotretan tempatku berdiri.
Ini bukan kali pertama aku melakukan photo shoot dengannya, Sudah sering memang tapi konsep foto kali ini terbilang cukup berani.
Dia sangat manis dengan setelan jas itu yang benar-benar pas dengan tubuhnya.Pose pertama hanya foto biasa yang saling berhadapan, aku bisa melihat dengan jelas bagaimana wajahnya. Pipi yang sangat halus hidung yang kecil mancung, dan matanya yang akan menyipit ketika tersenyum bukan kah itu cantik? Dan jangan lupakan bibir penuhnya yang mengkilap akibat lipstik yang dia gunakan, kenapa bibir itu terlihat penuh dan kenyal. Astaga kenapa aku jadi memikirkan itu.
Kami memang sudah dekat aku meyakinkannya untuk tidak sungkan jika berdekatan denganku. Aku memperbolehkannya melakukan apapun yang new mau, entah itu memegang tangan, bersandar atau pun yang lain. Tapi sejauh ini skinship yang berani dia lakukan hanya memegang tanganku.
Pose kedua ini benar-benar membuatku sulit untuk fokus saat pemotretan. bagaimana tidak, pose dimana aku melebarkan kedua kaki dan new harus duduk di kaki kiri ku yang mengharuskan badannya menghadap ku. Ini seperti pose berpangku tapi yang dia duduki hanya satu kakiku, tapi tetap saja ini benar-benar membuatku hilang fokus.
Fotografer menyuruhku untuk memegang pinggangnya dan new memeluk pundakku. Jika aku boleh jujur pinggangnya sangat kecil, aroma tubuhnya sangat wangi aku benar-benar bisa gila, belum lagi pantat padat itu ketika menduduki kakiku kenapa kelihatan sangat empuk sekali. Ya Tuhan sulit sekali untuk fokus jika begini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Life Destiny (On Going)
Teen FictionAku tak pernah merasakan diperhatikan seperti ini sebelumnya. semua orang menganggap kita adalah kakak yang manjaga adiknya. tapi perasaan dan jantungku tak pernah mengatakan jika kita adalah saudara. aku tak pernah bisa mengalihkan pandanganku pada...