Pagi hari suasana vila tempat mereka menginap sangat sejuk dengan hawa dingin pantai dan suara ombak menyapa saat pertama kali mereka bangun.
Beberapa anak dmd tengah berkumpul di depan tv untuk berunding ingin memakan apa untuk sarapan.
Mereka memutuskan membuat beberapa makanan dengan bahan yang ada di dalam kulkas yang telah di siapkan dari pihak vila."Phi James tolong bangunkan new dan phi net?"
Pinta Nat pada James untuk membangunkan kedua orang itu karena Nat tengah memotong sayuran.
"Tumben sekali mereka belum bangun"
"Tadi malam aku dengar new masuk kamar tengah malam sekali, mungkin dia tidak bisa tidur" jawab Yim atas pertanyaan heran dari JamesSaat James sudah berada di lantai atas untuk membangunkan net dan new, dia melihat Zee yang baru saja keluar dari kamarnya dengan kondisi segar, sepertinya Zee baru selesai mandi.
Saat melihat itu tiba-tiba James memiliki ide yang menurutnya sangat bagus."Oh phi Zee baru selesai mandi ?"
"Iya, kau mau kemana James ?"
" aku mau membangunkan phi net"
Zee mengangguk dan ingin berlalu tapi James dengan cepat mencegahnya dengan memanggil nama zee.
"Mmm phi Zee ?"
"Iya ?" Zee seketika berhenti dan menoleh pada James
"Boleh aku minta tolong ?"
"tolong apa ?"
"Anak-anak sedang memasak dan ingin cepat selesai. Dan aku akan membangunkan phi net."
"Lalu ?"
"Bisa tolong phi Zee bangunkan new ? Tadi malam dia tidur larut malam jadi belum bangun dan dia bilang akan mengirim tugas pada dosennya pagi ini" setelah menjelaskannya James diam sebentar untuk melihat reaksi Zee apakah mau di mintai tolong apa tidak."Apa phi Zee mau ?"
"Baiklah" jawab Zee dengan mengangguk.
Setelah Zee setuju untuk membantunya,James berlalu ke kamar net dengan senyum yang mengembang.Zee memasuki kamar yang dihuni oleh new dan 3 anak dmd lainnya. Saat Zee masuk kedalam kamar itu, yang dia lihat pertamakali adalah sebuah gundukan di atas kasur yang tertutupi selimut dan menyisakan rambut tebal yang terlihat.
Zee tersenyum kecil dan mulai menghampirinya. Gundukan itu adalah new yang tengah tidur menyamping menghadap jendela kamar.
Zee perlahan mengitari kasur dan duduk di samping new yang masih tidur.
Zee melihatnya tersenyum kecil, New sangat menggemaskan ketika tidur itulah alasan dirinya tersenyum.Zee membangunkan new dengan menggoyangkan lengan dan memanggil nama new. Tapi nihil karena yang di bangunkan tak memberi reaksi apapun.
Zee sedikit penasaran akan satu hal, akhirnya dia mengangkat tangannya menuju pipi lembut new yang dari tadi terus dilihatnya. Zee mengelus pipi itu dengan perlahan, pipinya sangat mulus dan kenyal. Tangan itu terus mengelus dan memanggil nama new untuk dibangunkan dengan lembut."New kau tak ingin bangun ?"
Zee terus mengelus pipi itu berharap new segera bangun. Tanpa Zee sadari tangan yang sedari tadi mengelus pipi itu turun dengan perlahan dari pipi menuju dagu new dengan elusan yang lembut. Jari Zee tanpa sengaja menyentuh bibir new, dan membuat atensinya fokus pada bilah bibir merah muda tebal dan mungkin sedikit kenyal itu. Jari Zee mengelus bawah bibir itu dengan perlahan, matanya tak lepas dari objek yang tengah di elus.
Pergerakan Zee tiba-tiba terhenti akan apa yang dilakukannya. Apa yang tengah di lakukannya kenapa dia jadi seperti orang cabul begini, itulah isi pikiran konyol Zee saat ini.Zee dengan spontan menarik tangan yang masih berada di wajah new. Pergerakan Zee yang tiba-tiba membuat new terbangun dan sedikit menyipitkan matanya.
"Oh hia ?" Tanya new dengan suara serak dan muka bantalnya.
Zee yang melihat kondisi new itu hanya mendengus dan tersenyum kecil. Bagaimana bisa orang baru bangun tidur bisa semenggemaskan ini.
"Bangunlah new, James bilang kau harus mengumpulkan tugasmu pagi hari ?"New ingat jika dirinya harus mengumpulkan tugas pun bangun dan duduk berhadapan dengan Zee.
"Sekarang jam berapa hia?"
"Jam 7 new " jawab Zee setelah melihat ke arah jam tangannya dan new mengangguk sebagai jawaban.
"Baiklah aku akan mandi dulu dan segera turun"
"Yasudah Aku turun dulu kalau begitu ya"
Zee beranjak dari kasur new dan segera turun untuk membantu yang lain. Tapi sebelum Zee pergi melangkah dari kasur new, dia mengusap kepala new terlebih dahulu dan berlalu pergi.
Saat Zee sudah keluar new tersenyum dan menyentuh kepalanya yang barusan di usap oleh Zee.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Life Destiny (On Going)
Teen FictionAku tak pernah merasakan diperhatikan seperti ini sebelumnya. semua orang menganggap kita adalah kakak yang manjaga adiknya. tapi perasaan dan jantungku tak pernah mengatakan jika kita adalah saudara. aku tak pernah bisa mengalihkan pandanganku pada...