Hari ini semua anak dmd berkumpul di rumah phi Aouf.
new baru datang bersama Tommy dan langsung saja mendapat pertanyaan dari yang lain kenapa mereka berdua bisa datang bersama. Tommy menjelaskan jika dirinya ada project cover dengan new.New duduk di pinggir sofa dan di sebelahnya ada James dan net. Mereka bertiga duduk bersandar pada sandaran sofa dengan tangan James yang memainkan rambut new. Rasanya gemas sekali rambut new sangat tebal lembut dan wangi. Bukan hanya James anak dmd yang lain pun tak jarang juga memainkan rambut new.
Semua anak dmd berkumpul di ruang tengah rumah phi Aouf.
"Bagaimana kalau lusa kita liburan ?"
Ucapan tiba-tiba dari phi Aouf mendapat reaksi heboh dari anak dmd.
"Sebelum sebentar lagi kita akan sibuk syuting dan jadwal lainnya, liburan sebentar mungkin bisa membuat kalian lebih relaks" Tambah phi Aouf
"Kita mau kemana phi Aouf ?" Tanya Mark
"Aku berfikir menyewa satu vila yang berada di pinggir pantai sepertinya seru."
"Bagaimana kalau kita ke phuket ?"
"Benar-benar, phuket kelihatan seru jika di jadikan untuk berlibur bersama."
Semua orang membahas tentang rencana liburan itu. Mereka terlihat bersemangat, bagaimana tidak bersemangat mereka sudah lama tidak berlibur bersama seperti ini.di tengah yang lain sibuk membicarakan tentang liburan, zee perlahan bergerak mendekat dan duduk di karpet di bawah sofa yang new duduki.
"New kau setelah ini ada acara ?"
New sedikit kaget dengan Zee yang tiba-tiba sudah berada di bawah kakinya.
"Oh, aku tidak ada acara hia, ada apa ?"
"Bisa minta tolong temani aku ?"
"Kemana ?"
"Ke mall, ada sesuatu yang ingin aku beli"
New sedikit berfikir dan menurunkan kakinya ke bawah yang tadinya bersila di atas sofa. Membuat posisi Zee berada di antara kaki new.
"Emm boleh hia"
"Baiklah kalau begitu, setelah dari sini kita pergi"
Setelah percakapan itu selesai Zee kembali menghadap ke yang lain dengan tangan kanan memegang ponsel dan tangan kiri yang memainkan kaki new yang tertutupi kaos kaki lucu. saking gemasnya dengan kaki new Zee tanpa sadar meletakkan ponselnya dan memainkan kedua kaki new yang tertutupi kaos kaki. New yang melihat itu hanya tersenyum dan membiarkannya. Kaki new sangat kecil benar-benar lucu, sebenarnya anak ini masih SMP atau sudah kuliah sih, seperti itulah isi pikiran Zee saat ini.Obrolan itu terus mereka lakukan hingga sore menjelang malam. Mereka sangat bersemangat ketika phi Aouf mengajak mereka liburan.
Para anggota pun meninggalkan rumah phi Aouf dengan alasan ada pekerjaan, kembali ke rumah dll.
Tapi berbeda dengan Zee yang memilih mengajak new untuk menemaninya belanja di salah satu mall besar di Bangkok Thailand."Waahh sepertinya nanti akan hujan." Ujar new yang melihat gelapnya awan dari dalam kaca mobil.
"Kau benar new, mendung sekali."
"Hia suka hujan ?"
Tanya new tiba-tiba setelah melihat mendung yang sedikit gelap.
"Aku memang suka bermain air, tapi kalau hujan aku tidak suka. Itu bisa membuat sakit."
New mengangguk sebagai jawaban dari Zee
"Kau suka hujan ?"
"Aku suka, meskipun aku tidak suka bermain air hujan, aku suka bau dan suaranya."
"Kenapa ?"
"Bau hujan itu segar aku jadi bisa mengingat bau lingkungan di desa rumah nenek merawatku dulu. Ketika hujan aku selalu menutup mataku dan mendengarkannya itu membuat pikiranku lebih tenang."
New menjawab dan menoleh ke arah Zee dengan senyum yang membuat matanya menjadi melengkung cantik.
Hati Zee tiba-tiba menghangat seperti dulu saat pertama kali new memberikan perhatian padanya.Mobil yang mereka tumpangi pun sampai di parkiran basement mall.
Mereka beriringan memasuki mall dengan masker untuk menutupi wajah mereka.
New senantiasa mengikuti Zee yang terus memasuki toko pakaian ataupun sepatu yang dicarinya.Setelah Zee mendapatkan yang dia cari, kini Zee tiba-tiba berbelok ke sebuah toko yang banyak memajang kemeja khas pantai.
New berfikir mungkin Zee ingin membeli untuk liburan ke phuket yang baru saja phi Aouf rencanakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Life Destiny (On Going)
Fiksi RemajaAku tak pernah merasakan diperhatikan seperti ini sebelumnya. semua orang menganggap kita adalah kakak yang manjaga adiknya. tapi perasaan dan jantungku tak pernah mengatakan jika kita adalah saudara. aku tak pernah bisa mengalihkan pandanganku pada...