Hari ini para pemain cutie pie tidak ada jadwal workshop. Beberapa pemain menggunakannya untuk istirahat atau pun jalan-jalan sebentar.
Begitu juga Nat yang sedang menunggu new selesai rekaman untuk cover lagu. Nat menunggu new di rumah phi Aouf. Disana Nat tidak sendiri ada Zee yang sedang di make up karena ada beberapa jadwal shoot dengan salah satu brand tertentu."Kau menunggu new?"
"Iya "
"Dia sedang Di jalan, tunggulah sebentar lagi"
"Hmm ? Bagaimana papa bisa tau ?"
"Aku menghubunginya lewat line tadi "
"Oooooo jadi sekarang setiap hari kalian selalu bertukar kabar ?"
"Memang apa salahnya ?"
"Yaa tidak ada sih "Nat menatap Zee dengan heran, seniornya itu tidak biasanya seperti ini. Jika mereka hanya mencari chemistry dia biasanya tidak sampai seperti ini. Papanya itu memang orang yang sangat perhatian pada siapapun apalagi dengan lawan mainnya.
"Bukankah new sangat polos ?"
Ucapan nat membuat Zee meliriknya sekilas
"Dia teman yang sangat baik, meskipun dia lebih tua dariku, aku tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk padanya" imbuh Nat yang membuat Zee bingung dengan ucapan itu.
"Maksudmu ?"
Nat menjawab dengan hanya menatap Zee dan tersenyum."Nat kau sudah menunggu lama ?" Itu new yang baru saja datang dan membuat tatapan Zee dan Nat terputus.
"Tidak juga, aku baru saja datang"
"Kalau begitu aku ke kamar mandi sebentar ya"
Pertanyaan new hanya di balas anggukan oleh Nat.Setelah new selesai dari kamar mandi ternyata Zee sudah selesai dengan make up nya dan akan pergi untuk jadwalnya. Tapi sebelum pergi Zee yang melihat new dan memanggilnya.
"Hia sudah akan berangkat?" Tanya new setelah sampai di depan Zee.
"Iya, boleh aku minta pelukan ?"
"Tentu saja "
Mereka berdua berpelukan dengan sangat nyaman.
"Bisakah kita berpelukan bukan karena lelah saja?"
"Maksud hia apa ?"
"Aku ingin mendapat pelukan saat kita baru bertemu dan akan pulang, bisakah ?"
"Hehe memang kenapa ?"
Mereka terus mengobrol tanpa melepas pelukannya.
"Aku terlalu nyaman dengan pelukanmu"
"Hehe kenapa hia jujur sekali hmm"
"Jadi apakah bisa Khun NuNew ?"
"Tentu saja hia bisa mendapat pelukan dariku, tapi ada syaratnya "
"Hmmm?"
"Hia jangan terlalu lelah, kau bisa ambil istirahat sebentar jadwal hia benar-benar padat"
"Haha baiklah Khun NuNew "
Setelah obrolan singkat Zee melepas pelukan itu dan pamit untuk berangkat syuting. Sebelum pergi Zee menyempatkan mengusap kepala new sekilas.
New hanya menatap Zee dengan tersenyum sampai dia hilang dari pandangannya.
Dan kejadian itu di lihat bukan hanya staff make up saja bahkan phi Aouf dan Nat pun juga melihatnya.~~~
Nat dan new sekarang berada di salah satu mall di Bangkok. Mereka berkeliling mencari sesuatu yang mereka inginkan Entah itu pakaian, sepatu atau aksesoris. Setelah puas berkeliling dan mendapatkan apa yang mereka inginkan, akhirnya mereka beristirahat dan makan di salah satu restoran di dalam mall.
"Kau benar-benar tidak ingin pesan minuman lainnya new ? "
" aku air putih saja" jawab new dengan gelengan.
"Kau benar-benar menjaga suaramu new "
"Tidak Nat, aku biasanya kalau makan berat minumnya memang air mineral. Entah lah sudah jadi kebiasaan"
Mereka makan dengan di selingi obrolan-obrolan kecil. Nat dan new benar-benar telah menjadi sahabat yang sangat dekat. Nat adalah orang pertama yang bisa membuat new beradaptasi dengan baik saat pertama kali masuk dmd. Nat juga lah yang terus mengajaknya mengobrol saat new pertama kali bergabung dengan dmd."Oh phi Joss ?" Ucap Nat dengan sedikit terkejut karena tak sengaja bertemu dengan seseorang yang dia kenal.
Orang yang di panggil Nat itu pun menoleh dan berjalan menghampiri Nat.
Orang yang di panggil Nat tadi adalah Joss wayar, dia dulunya adalah artis dmd tapi kemudian pindah agensi ke salah satu agensi ternama di Thailand. Meskipun begitu Joss tetap berhubungan baik dengan semua anak dmd lainnya. Joss juga di kenal sebagai sahabat baik zee dari saat Joss di dmd maupun sampai sekarang. New pun juga sudah mengenal Joss karena dulu saat new baru masuk dmd Joss sering datang ke rumah phi Aouf.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Life Destiny (On Going)
Teen FictionAku tak pernah merasakan diperhatikan seperti ini sebelumnya. semua orang menganggap kita adalah kakak yang manjaga adiknya. tapi perasaan dan jantungku tak pernah mengatakan jika kita adalah saudara. aku tak pernah bisa mengalihkan pandanganku pada...