4

10.3K 1.3K 126
                                    

TYPO

"Pagi mih" sapa Maraka menarik kursinya

"Pagi, Acha mana?"

"Masih tidur, kecapean kali" ucap pria itu lalu duduk

Mamihnya memandang Maraka dengan senyum penuh arti

"Sampe jam berapa emang tadi malem? gak nyampe tuh suaranya ke kamar mamih"

Maraka mengernyit, "Maksud mamih?"

"Gausah pura-pura bodoh Maraka" goda wanita itu

Maraka semakin dibuat bingung namun berikutnya pria itu akhirnya memahami ucapan mamihnya

"Ekhmm, ahh..Maraka mau roti nya dong mah" alihnya

Wanita itu tersenyum geli lalu memberikan roti pada piring sang anak

Maraka menikmati sarapannya bersamaan dengan Acha yang memasuki dapur

"Pagi mamih"

"Pagi Acha"

Wanita paruh baya itu memandang anaknya, "Katanya tadi masih tidur"

Maraka mengedikkan bahunya, tadi sebelum keluar kamar, Maraka jelas melihat Acha yang masih bergelung dengan selimut diatas kasur

Acha mendekati Maraka, mengalungkan tangannya pada leher pria itu dari belakang

"Pagi mas" ucapnya lalu mengecupi pipi Maraka beberapa kali, sebelum menumpukan dagunya pada pundak lelaki itu

"Pagi"

Mamihnya Maraka terkekeh geli, "Padahal yah mamih juga dulu pernah jadi pengantin baru, perasaan gak kayak gini gula nya"

Acha tersenyum palsu menanggapi ucapan mertuanya begitu juga dengan Maraka

Acha melepas kalungan tangannya lalu menarik kursi disamping Maraka

"Ini mamih yang siapin? maaf yah mih, Acha capek banget jadi bangunnya telat, harusnya Acha yang nyiapin sarapan"

"No-no, its oke Cha. Mamih ngerti kok"

Acha tersenyum lalu mulai ikut sarapan

....

"Aura lo agak beda pagi ini, sedikit..lebih cerah?"

Maraka menaikkan satu alisnya mendengar ucapan Lutfi

"Dapet jatah?"

"Ngaco lo, mana jadwal gue hari ini?

Lutfi terkekeh lalu memberikan tab ditangannya pada Maraka

"Jam dua cancel, gue mau jemput bokap gue ke bandara"

Lutfi mengangguk, "Terus jam selanjutnya?"

"Gue usahain balik ke kantor secepatnya, bilang sama tim marketing kalo meeting ini bisa aja batal hari ini, jadi mereka masih punya waktu buat memantapkan presentasi mereka"

"Baik"

"Oh yah, soal BI buat produk baru jadi terpilih siapa? udah diomongin sama tim produksi? mereka ada saran?" tanya Maraka dengan fokus masih pada jadwalnya

"Chef Acha" jawab Lutfi

Acha mengalihkan atensinya memandang Lutfi

"Ganti, saya gak setuju" ucap Maraka

"Chef Acha-

"Siapapun selain Acha" potong Maraka

"Chef Ola?"

Acha untuk Maraka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang