Acha untuk Maraka

36

Acha memandang Maraka yang kini sibuk dengan pekerjaannya. Bukan, bukan wanita itu sedang memikirkan Maraka, Acha sedang memikirkan Jevano dan Joanna.

"Mas"

"Hm?" Gumam Maraka tanpa mengalihkan atensinya

"Lutfi udah punya pacar?" Tanya Acha sedikit ragu

"Kenapa?" Kali ini Maraka memfokuskan pandangnya pada Acha

"Lut..fi, udah punya pacar?"

"Lutfi? Gatau, kenapa?"

"Menurut mas, Lutfi cocok gak buat Joanna?"

"Joanna?" Maraka mengernyit berfikir namun berikutnya lelaki itu menggeleng

"Kecil banget dia buat Lutfi"

"Ih! Joanna seumuran aku tau mas!"

"Tapi badannya gedean kamu, dia kayak masih SMA"

"Maksud kamu aku keliatan tua gitu?!"

"Ha? Mas gak bilang kayak gitu, kan bener Joanna proporsi badannya lebih kecil dari kamu"

"Oh berarti yang cocok sama Lutfi itu aku kali yah?"

Maraka memandang Acha, "Makin gak cocok"

"Loh, cocok dong. Kalo aku berdiri disamping Lutfi keliatan ideal-ideal aja tuh"

"Kamu bukan seleranya Lutfi"

"Emang selera Lutfi yang kayak gimana?"

"Jangan sampe ini vas kena kepalamu yah"

Acha langsung terkekeh geli, "Bercanda elah masssss...serius banget idupnya"

Acha beranjak dari duduknya mendekati meja kerja Maraka

Wanita itu duduk dikursi depan Maraka dimana lelaki itu langsung menggeser laptop dihadapannya kesamping

"Mas, jadi kan Joanna suka tuh sama Jevano, tapi Jevano nya enggak, tapi..Jevano tuh suka kadang nanyain Joanna ke aku, kayak semisal aku ketemu sama dia tapi gak ada Joanna, pasti ditanyain, terus anaknya aku perhatiin nih yah kadang tuh suka kayak nyari gara-gara ke Joanna, yah emang gak keliatan sih orang juga mikirnya pasti emang kejadian gitu aja, tapi aku kenal Jevano, keliatan kalo emang dia sengaja, menurut mas gimana?"

"Jevano nya juga suka"

"Beneran?! Tapi kok gitu sih, kalo suka mah  harusnya dideketin"

Maraka mengedikkan bahunya lalu kembali mendekatkan laptopnya, lelaki itu menyambung pekerjaannya

Tiba-tiba Acha berdecak, "Ck, tapi yang aku sebel, mantannya Jevano balik" celetuk wanita itu membuat jemari Maraka yang tadi bergerak lincah diatas keyboard mendadak berhenti

"Mas tau? Ck, tadi Jevano jemput mantannya itu dari klinik Joanna, Jevano nih kenapa yah? Padahal dulu udah disakitin, ditinggalin masih mau aja baik sama perempuan itu"

"Yah...emang sih, itu cewek cantik, tapi Joanna gak kalah cantik, mana Joanna serba-bisa, malah milih yang begitu. Bingung kadang sama lelaki, kenapa sih kalian kayak gitu?"

"Apasih? Kok jadi nyalahin semuanya"

Acha memutar bola matanya malas, "Laki-laki tuh semua sama aja, goblok"

Maraka menghela nafas, lalu menggelengkan kepala kecil

"Mas, mending Joanna sama Lutfi kan?"

"Stop ngatur-ngatur perasaan orang, kalo Joanna nya mau, kalo Lutfi nya mau, kalo gak mau?"

"Ck, pendekatan aja dulu"

"Gak usah ikut campur sama hubungan orang"

"Aku tuh cuma pengen bantuin Joanna masssss"