42

10.4K 1.2K 89
                                    

"Ayo dong makan"

Acha menggeleng, "Gak mau, orang tadi aku bilangnya yang dekat kantor kok"

Maraka menghela nafasnya, "Kan tutup Cha, gimana?"

"Itu karena mas lama kesananya, kan aku udah kasih tau, warung gepreknya tutup jam enam sore, mas malah kesananya setengah delapan!"

"Maaf Cha, mas lupa. Mas mikirnya beli nya pas mau pulang aja biar anget"

Acha diam dengan wajah kesalnya

"Kasihan loh adeknya kalo ibu nya gak makan, ayo dong Cha"

Acha melirik Maraka, "Kamu emang cuma peduli sama anak kamimu yah mas"

"Bukan gitu asatagah sayang, mas peduli sama kamu sama adek, besok mas janji beliin gepreknya pas jam makan siang"

Acha menggeleng

"Ayo dong, udah jam segini loh dek. Mau makan yang lain? Biar mas beliin"

Acha menggeleng membuat Maraka kembali menghela nafasnya

"Terus mau nya gimana sayang? Kan mas udah janji beliinnya besok, mas harus gimana lagi?"

Acha memandang Maraka dengan bibir merucut

"Mau seblak"

Maraka mengernyitkan keningnya

"Seblak? Apa seblak?"

"Ishh, gataulah kesel!"

Maraka segera menyalakan ponselnya lalu mencari tau apa yang istrinya maksud

"Ohh..ini"

Maraka terus mencari tau detail tentang makanan itu

"Gak boleh ah, pedes ini"

"Masssssss, kan bisa pesen yang gak pedes"

"Masa sih? Orang ciri khas makanannya pedes kok"

Acha mendengus, "Pesen gak?" Ucapnya dengan nada mengancam

"Gak"

"Maraka"

"Apa? Kalo mas bilang enggak, berarti enggak"

"Anak kamu yang mau mas!"

Maraka menggeleng, "Yang lain"

Acha bersidekap dada, "Gak ada. Pokoknya mau itu!"

"Oh yaudah, gak usah makan artinya itu. Dah yah, yang penting mas udah nawarin, kamu gak mau, urusan kamu"

Maraka beranjak dari duduknya meninggalkan Acha sendirian disofa

Tanpa lelaki itu sadari, istrinya mulai terisak.

...

Sekitar dua puluh menit Maraka dikamar, lelaki itu memandang ke arah pintu kamar, tidak ada tanda-tanda Acha akan masuk.

Lelaki itu menyibak selimut lalu langsung keluar kamar, mendapati Acha yang sedang makan di ruang tamu, memakan makanan yang Maraka beli tadi, tapi..

"Sayang..."

Maraka segera menghampiri wanita itu, memeluk Acha yang menangis sambil mengunyah makannnya

"Mas minta maaf sayang jangan nangis, maafin mas" Maraka mengecupi kening Acha

Tangis Acha semakin pecah

"Acha..."

"Hiks emmmph" Acha langsung menutup mulutnya lalu langsung berlari ke arah dapur, Maraka pun langsung mengejar

Acha untuk Maraka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang