5

10.8K 1.3K 188
                                    






Walaupun yang baca sedikit, aku tetap gas hehehehw




TYPO




Acha dan Maraka saling memandang sebelum Acha menampilkan senyum jahilnya

"Mas..."

"Gausah ngawur, saya gak nafsu sama kamu"

Acha memandang Maraka remeh, "Ah masa? yang bener?"

"Anak kecil" decak Maraka

"Mas pikir Acha gak tau apa, mas suka pegang-pegang pantat Acha kalo Acha tidur"

Maraka mengernyit, "Kamu gila beneran apa dibuat-buat sih? kapan saya megang-megang kamu?"

"Lah ini?"

Acha menunjuk tangan Maraka diatas pahanya yang tak tertutupi rok pendeknya

Maraka langsung mengangkat tangannya dari sana

"Ekhm, gak sengaja"

Acha terkekeh geli, "Ih mas Marka genit" ucapnya menoel pipi Maraka

"Marka siapa sih?"

"Eh maaf maksud Acha Maraka, hehe"

Maraka menghela nafasnya, "Acha sekarang kamu menyingkir bisa? saya beneran mau kerja"

Acha merucut lalu beranjak dari pangkuan Marka, berdiri membenarkan pakaiannya membelakangi pria itu

Sedangkan Maraka memandang Acha turun dengan kepala sedikit miring

"Mas"

Maraka langsung buang muka saat Acha berbalik, "Y-ya?"

"Aku ada syuting diluar kota jam tiga, jadi gabisa ikut jemput papih gapapa kan?"

"Gak ada juga yang mau kamu ikut"

Acha berdecak, "Serius mas, kalo nanti mamih atau papih nanyain kasih tau"

"Hm, sana keluar"

"Satu lagi, aku pulangnya agak larut gapapa yah"

"Terserah, gak ada yang peduli juga"

Acha mengedikkan bahunya, "Awas kamu bawa perempuan itu kerumah"

Maraka memandang Acha, lalu mendengus

"Sana-sana" usirnya

Acha mendekati Maraka, mencondongkan tubuhnya membuat pria itu menelan ludah nya kasar

"Mau salam doang, kenapa sih?" Acha meraih tangan kanan sang suami menyalim, tak lupa mengecup punggung tangan Maraka

Sedangkan pria itu salah fokus dengan bokong Acha

Acha terkekeh, menyadari arah pandang suaminya

"Bye mas" Acha berdiri tegak baru lah Maraka sadar

"Y-ya bye"

Acha beranjak meninggalkan ruangan tersebut dengan Maraka yang sibuk memandang wanita itu yang melenggang meninggalkan ruangannya

Setelah pintunya tertutup Maraka bernafas gusar lalu mengusap wajahnya



....


"Itu perempuan emang harus gue basmi Na"

"Marka bego banget sih, beneran sampe transferin miliyaran?"

Acha memandang Nana mendelik

"Maraka!, Marka-Marka"

"Lah, kan lo kemarin yang bilang namanya Marka di chat juga Marka"

Acha untuk Maraka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang