8

11.2K 1.4K 181
                                    

TYPO




Acha memandang Maraka yang kini menuruni tangga

"Mau kemana mas?" tanya Acha yang kini duduk disofa

"Kemana aja yang pasti bukan urusan kamu"

Acha berdecih, memandang kepergian Mark meninggalkan rumah, padahal mereka baru saja sampai tiga puluh menit lalu tapi suaminya sudah mau pergi saja

Acha kembali pada ponselnya, namun tiba-tiba Acha menyadari sesuatu

"Sialan" umpatnya lalu segera beranjak dari sofa menuju kamar untuk mengambil tas dan kunci mobilnya

....

"Batu yah, dibilang itu perempuan gak bener, masih aja disamperin"

Acha mengikuti pelan-pelan mobil Maraka dari belakang

Sampai mobil suaminya parkir didepan sebuah kafe, Maraka turun dari dalam mobilnya

Acha mengikuti langkah Maraka masuk kedalam kafe, dan benar saja disana sudah ada Yerim yang menunggu kedatangan Maraka

Acha mengambil tempat tak jauh dari keduanya, dengan penyamaran seadanya, Acha berusaha mendengarkan obrolan keduanya



"Mar kamu dari mana aja sih? nomor kamu gak aktif, aku chat kamu dari kemarin-kemarin kamu baca aja enggak!"

"Maaf sayang, Acha ngeblokir nomor kamu dari hp aku" ucap Maraka jujur

"Kamu ngasih perempuan itu megang hp kamu?! aku aja gak pernah loh Mar!"

"Maaf, pas itu aku tidur, aku gak tau Acha bisa buka hp aku"

Yerim memandang Maraka kesal

"Ini apa? kamu bisa jelasin ini?!"

Yerim menyodorkan ponselnya pada Maraka, menampilkan pesan-pesan yang Acha kirim padanya

Maraka membulatkan matanya kaget melihat gambar-gambar yang Acha kirim pada kekasihnya

"Kamu udah mulai suka yah sama perempuan itu? sampe kamu kayak gitu? kamu mau khianatin aku Mar?"

Maraka menggeleng, meraih jemari Yerim

"Sayang kamu salah paham, aku gak tau kalo Acha ngambil foto itu, aku gak sadar aku tidur, maafin aku yah" bujuknya

"Pokoknya aku gamau tau yah Mar, aku gak mau kejadian kayak gini keulang lagi! aku bakalan bener-bener marah sama kamu!"


"Iya-iya, aku harus apa supaya kamu maafin aku sayang?"

Yerim memandang Maraka

"Kemarin aku baru aja beli berlian dari temen aku, aku suka berliannya bagus"

Maraka mengangguk, "Berapa? biar aku transferin sekarang"

Maraka merogoh ponselnya dari saku celana, membuka aplikasi m-banking nya

"Gak mahal sayang cuma dua miliyar, tapi aku mau beli baju lagi"

"Iya, sebentar yah"


Yerim mengangguk senang dengan senyumnya, namun-

Maraka terkejut saat ponsel ditangannya berpindah tangan

"Eits, enggak semudah itu" Acha sang pelaku yang merampas ponsel dari tangan Maraka menggeleng-geleng kecil dengan senyumnya memandang Yerim

Yerim maupun Maraka tentu saja kaget dengan ketiba-tibaan Acha

"Acha balikin!" pinta Maraka

Acha untuk Maraka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang