46

11K 1.2K 170
                                    


TYPO

"Lo yang kesini lah, gue lagi malas kemana-mana" Acha menjepit ponselnya dengan pundak, lalu membereskan dasi dan tas kerja suaminya yang diletak sembarangan

"Gak bisa Cha, lo bilang laki lo dah balik"

"Ya terus menurut lo gue bisa keluar laki gue ada dirumah? Ck, pokoknya lo dateng aja, ntar juga dia pasti masuk ruang kerjanya atau dikamar"

"Ishh, yaudah deh setengah jam lagi gue ke rumah lo"

"Hm, bawain gue pisang coklat"

"Banyak mau"

"Lo mau gue dengerin curhat apa enggak?"

"Y, ntar gue beliin. Dah yah gue ada pasien bye"

Tut

Acha menggeleng kecil lalu mematikan ponselnya bertepatan dengan Maraka yang keluar kamar mandi.

"Mas mau langsung makan?" Tanya Acha

Maraka menggeleng, "Nanti aja, masih jam segini, mas lanjut ke atas yah dek"

Acha mengangguk, kalo bukan karena Joanna ingin datang, Acha akan marah-marah kalo suaminya kerja dirumah.

"Hm, jam tujuh turun. Jangan harus dipanggil-panggil lagi"

"Iya sayang" Maraka mengambil kembali tas kerjanya

"Hp mas mana dek?" Tanyanya

"Pinjem, nanti Joanna mau kesini" beritahu Acha

"Ohh, sore-sore kayak gini? Tumben"

Acha mengedikkan bahunya, "Mau aku buatin kopi? Eh gak deh susu coklat aja yah"

Maraka mengangguk, "Mas ke atas yah" ucapnya mengecup kilat pelipis Acha lalu meninggalkan kamar

Acha mendengus, bingung dengan tingkah laku suaminya, pulang lebih awal tetapi lanjut bekerja dirumah, ya..itu karena ke khawatiran Maraka pada dirinya yang sedang hamil, kalo kata Acha sih lebay banget.

Acha keluar dari kamar membuatkan Maraka susu coklat hangat sekalian untuk Joanna dan beberapa cemilan, membawakan milik Maraka ke ruang kerja lelaki itu

"Ini mas" ucap Acha meletakkan gelas berisi susu tersebut diatas meja kerja Maraka

"Makasih sayang" ucap lelaki itu tanpa mengalihkan atensinya dari layar macbook

Caca masih diam diposisinya memandang Maraka yang sibuk dengan macbooknya, membuat yang dipandang merasa, lelaki itu mengalihkan atensinya.

"Kenapa sayang?" Tanyanya bingung

"Gapapa" Caca langsung keluar meninggalkan ruang kerja suaminya

Maraka memandangnya bingung, "Gue salah apa lagi?" Gumamnya

Kini lelaki itu berperang dengan pikirannya, kalo dia nyamperin Caca kerjaannya ketinggal, kalo gak disamperin bisa-bisa istrinya makin marah

"Semua perempuan hamil itu kayak gini apa gimana sih?" Decak lelaki itu mematikan laptopnya lalu keluar

Mendapati Acha yang sedang menonton diruang tamu, Maraka langsung nyamperin

"Sayang kenapa?" Tanyanya

Acha memandangnya lalu mengernyit, "Kenapa apanya?" Tanya wanita itu

"Bukannya kamu lagi marah sama mas?"

Acha menggeleng, "Kalo aku marah ngapain aku anterin kamu minum"

"Jadi kamu gak marah?"

Acha menggeleng lagi, "Kamu kenapa sih mas?" Kekehnya

Acha untuk Maraka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang