Acha diam sebentar setelah membaca pesan yang dikirimkan oleh mertuanya, pesan singkat yang memberitahu jika akan diadakannya makan malam besar dirumah utama karena saudara-saudara sepupu Mark yang kembali pulang.
Acha menyipitkan matanya berfikir, dirinya belum melakukan apapun, mengapa mereka sudah pulang saja? Pasti ada sesuatu.
"Sayang dasi nya belum"
Acha menoleh pada Maraka, "Sebentar Acha ambilin dulu" wanita itu pun mengambil dasi untuk sang suami kemudian memasangkannya
"Mas, nanti pulang dari kantor jangan lama yah? Mamih suruh kerumah utama, katanya sepupu-sepupu kamu pulang"
Maraka mengangguk
"Mas udah tau?" Tanya Acha
"Tau, kemarin mas dapet laporan mereka mau pulang pake pesawat pribadi"
Acha berdecih, "Terus mas kasih?" Tanyanya membuat Maraka terkekeh
"Itu bukan punya mas sayang, itu punya keluarga besar, siapapun bebas pake itu"
Acha mendelik tak suka, akan dirinya pastikan itu terakhir kali mereka menggunakan burung besi itu, enak saja, Maraka yang susah-susah mencari uang untuk itu, mereka menggunakannya seenak jidat.
"Udah ganteng, ayo sarapan dulu"
Keduanya pun keluar menuju meja makan.
..
"Suka?" Tanya Acha setelah menyuapkan makanan ke dalam mulut suaminya, lelaki itu mengangguk.
"Mas suka ini sayang, enak. Tapi mas lebih suka kalo sarapannya nasi aja"
Acha menggeleng, "Gak boleh, cukup yah mas makannya gak itung-itungan begitu, gak sehat"
Maraka hanya mengangguk menurut, apapun yang dia makan selalu enak, tidak ada masalah dengan itu karena Acha yang memasak.
"Nanti kesananya sama mas aja yah, jangan pergi sendiri" ucap Maraka
"Kan Acha bisa dijemput supir mas"
Maraka menggeleng, "Nurut sama mas"
Mau tak mau Acha pun mengangguk, "Oke" ucap Acha kembali lanjut menyuapi suaminya itu sarapan.
"Nanti mas pulang jam makan siang, kita langsung aja biar sore nya langsung balik" ucap Maraka
Oh, gak semudah itu Maraka, batin Acha.
Acha hanya mengangguk, tidak akan dirinya debatkan soal ini dengan Maraka sekarang.
Setelah sarapan, Maraka pun berangkat, Acha menutup pintu rumah besar itu begitu suaminya itu pergi.
Wanita itu duduk disofa, Acha mengelus perutnya memandang lurus kedepan dengan mata yang berlahan menyipit.
Acha sedang memikirkan apa yang sedang terjadi dikeluarga Adibdjung yang tak dirinya ketahui. Acha jelas tau sanak saudara-saudari Maraka itu tidak pernah minat untuk pulang, dan lebih suka tinggal di negar luar untuk menikmati hasil keringat suaminya, jelas Acha paham pasti ada sesuatu yang tidak beres mengapa mereka tiba-tiba pulang.
"Kenapa mas Maraka gak kasih tau aku sebelumnya kalo mereka pulang?" Gumam wanita itu.
Acha masih terlihat berfikir lalu kemudian wanita itu terkekeh kecil, "Ya ampun suamiku, pasti dia khawatir gue ngapa-ngapain"
Acha mengelus perutnya, "Kamu bantuin ibu yah? warisan buat kamu semua, jangan sampe nyampe sepeser pun buat mereka"
Baru saja Acha hendak beranjak dari duduknya, bell rumahnya berbunyi. Wanita itu langsung menuju pintu, Acha sedikit terkejut mendapati ibu mertuanya dengan seorang wanita seumuran mertuanya dan satu lagi sepertinya seumuran suaminya
KAMU SEDANG MEMBACA
Acha untuk Maraka
FanfictionNikah mah gampang, jalanin nya yang susah 🏆 2022 🏅 #1 gs, Juni 21 #1 mahae, Juni 21 #2 genderwitch, Juni 21 #3 haechan, Juni 21 #3 markhyuck, juni 21 #1 Genderswitch, Dec 1