1

13.6K 1.4K 193
                                    








TYPO


Maraka mengalihkan perhatian nya dari layar laptop saat ponselnya diatas meja berbunyi

Lelaki itu mengernyit saat meliahat nomor tak dikenal menghubungi

Tak ambil pusing, pria 27 tahun itu langsung menolak panggilan tersebut, namun rupanya nomor tersebut kembali menghubungi

Maraka berdecak lalu menggeser ikon hijau

"Halo, siapa ini?"

"Siang suamiku, ini aku istrimu"

Maraka mengernyit, "Dapet nomor saya dari mana?" tanya nya datar

"Loh sayang? kan kamu yang ngasih, masa lupa sih? lagian istri punya nomor suaminya kan gak aneh yah"

"Saya gak pernah ngasih nomor saya kesembarangan orang"

"Emang aku kamu anggag orang lain mas?"

"Iya"

Terdengar decakan Acha disebrang telepon

"Ck, Acha cuma mau nanya mas Marka biasa-

"Maraka"

"Oh iya Maraka, biasanya pulang kantor jam berapa?"

"Gausah nanya-nanya, kamu gak perlu tau"

"Elah pelit amat itu doang, kalo sebelum jam makan malam, biar Acaha masakin makanan buat dinner"

"Gausah, gak perlu"

"Yakin?"

"Iya, saya matiin"

"Mas-

Tut

"Ganggu aja"

Maraka kembali meletakkan ponselnya diatas meja dan kembali memfokuskan perhatiannya pada pekerjaan

Namun lagi, ponselnya berbunyi

"Apa lagi?!"

"Sayang! kok kamu marah?!"

Maraka langsung melihat siapa gerangan yang menghubunginya

"Oh, ekhm..kenapa Yer?"

"Yer?!"

"K-kenapa sayang?"

"Ck, aku dijalan ke kantor kamu. Kamu udah makan siang? aku bawain kamu makan siang"

Senyum Maraka mengembang, "Belum, pas banget aku laper banget gak sempet sarapan tadi"

"Yaudah, ini bentar lagi aku nyampe. Udah dulu yah"

"Oke, see you"

"See you sayang"


Tut

Maraka menghela nafasnya, lalu bersandar pada kursi kerjanya



Sembari menunggu sang kekasih datang, pria itu memilih memejamkan matanya sebentar, karena demi apapun dirinya lelah, tenaganya sudah terkuras menghadapi Acha dari tadi malam


....

Acha turun dari taxi online, memandang gedung tinggi dihadapannya

"Wihhh, kaya juga ternyata laki gue" gumamnya

"Tapi bener ini kantornya?"

Acha melihat lagi ponselnya, memastikan

"Harusnya bener, sesuai yang dikasih sama mamih"

Acha untuk Maraka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang