19

11.8K 1.5K 307
                                    

Voment lah lontong 🗿



TYPO



Maraka berbalik, lelaki itu bersidekap dada memandang Acha

"Kamu ngancem saya?" tanya nya tenang

Acha tersenyum tipis memangku kaki kanannya lalu bersidekap dada balas memandang Maraka

"Mas merasa terancam?" gadis itu bertanya balik



Maraka membuang muka membuat Acha menarik sebelah sudut bibirnya ke atas


Gadis itu berangkat dari duduknya menghampiri Maraka


Acha berdiri tepat dihadapan Maraka

"Kenapa? takut yah jabatannya ditarik?" tanya gadis itu membernarkan dasi samg suami, sedangkan Maraka hanya diam memandang Acha


"Mas tenang aja, itu gak akan terjadi. Mas masih bisa duduk dikursi mas kok kalo cerai sekali pun sama Acha, gak ada yang perlu mas takutin. Gimana?" Acha memandang Maraka


"Mending kamu pulang, ngapain kek dirumah atau ketemu temen-temen kamu, jangan gangguin saya disini, saya mau kerja"



Acha menahan tawanya, rupanya Jevano benar

Sekarang Acha berani mengatakan bahwa lelaki dihadapannya ini takut dirinya tinggalkan


"Kenapa sih? gak boleh emang Acha disini? istrimu gak boleh nyamperin suaminya? yang boleh nyamperin kamu cuma Yerim?"

"Mulai deh" decak Maraka


Acha tersenyum kecil lalu memeluk Maraka, menyandarkan kepalanya pada dada sang suami


"Mas, kita nikah juga karna dijodhin kan? mas yang bilang Acha jangan ngarepin apa-apa sama mas-

Acha menghela nafas kecil


"Kita cerai aja yuk, mas bisa nikahin Yerim, Acha yakin pelan-pelan orangtua mas pasti bisa terima Yerim, gimana puj mas cinta nya sama Yerim kan?"

"Acha bisa nyari orang lain bisa bahagiain Acha, Acha mau bahagia, pernikahan yang Acha mau bukan yang kaya gini, Acha cepek, karna juga akan sia-sia kan? sebesar apapun Acha berusaha yang mas mau bukan Acha, tapi Yerim"


"Kamu kesini cuma mau ngomongin ini?"


Acha mengangguk

"Gak penting" sarkas lelaki itu

Acha melepas pelukannya lalu tersenyum kecil memandang Maraka

"Acha tau, Acha tau buat mas pernikahankan kita emang gak penting, tapi buat Acha ini penting karena menyangkut kehidupan Acha. Acha gak mau kayak gini terus"

"Mas, gausah khawatir. Acha yang akan urus semuanya, Acha yang akan ngomomg sama keluarga Acha dan keluarga mas. Kita cerai baik-baik"



"Kamu sebenernya ada hubungan kan sama senior kamu itu?"


Acha mengernyit, "Maksud mas Maraka?"

Maraka berdecih, "Kamu gak mungkin segampang ini minta cerai, pasti karena laki-laki itu kan? apa yang dia janjiin sama kamu sampe kamu mau cerai sama saya?"


Oh owh, benar rupanya batin Acha


Gadis itu menarik nafas, "Acha gak punya hubungan apa-apa sama kak Jed, tapi....kalo mas tanya apa yang Jaden janjiin sama Acha, pertama dia janji buat bahagiain Acha apapun kondisinya, menomor satu kan Acha diatas apapun, nikahin Acha  dan membangun rumah tangga sebagaimana yang Acha inginkan, bahagia bersama suami dan anak-anak Acha"


Acha untuk Maraka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang