14

12.6K 1.4K 118
                                    

TYPO







Acha berlari kecil setelah turun dari mobil Joanna yang mengantarnya pulang

Lebih dulu memeriksa garasi, saat tak mendapati mobil Maraka disana, Acha memekik girang lalu berlari ke arah pintu segera membukanya lalu masuk

Acha buru-buru ke kamar untuk membersihkan dirinya lalu turun ke dapur untuk memasak makan malam




Acha membuka kulkas, "Aduhh untung masih ada yang mau dimasak" ucapnya lalu mengeluarkan segala bahan makanan yang dirinya perlukan lalu mulai memasak

Sedikit terburu, karena sekarang sudah hampir jam delapan, Maraka akan pulang sebentar lagi

Soal rasa tenang saja, Acha ini chef, dirinya sudah mempertimbangkan rasa dan gizi pada masakannya




Acha sesekali berlari kecil ke arah pintu dapur melihat apakah Maraka sudah pulang atau belum



Wanita itu menyusun masakannya diatas meja-

"Akh! Mas kaget!" pekik Acha saat pinggangnya ditoel, dan mendapati Maraka yang terkekeh kecil


"Orang mah biasanya dipeluk, ini malah dikayak gitu, nyebelin!"


"Mau banget di peluk"



"Ya mau lah, ih siapa juga yang gak mau"

Maraka memandang Acha yang kembali sibuk dengan masakannya

"Kamu emang kayak gini yah? gak ada istilah gengsi-gengsi"

"Ih ngapain gengsi, rugi ntar yang ada"

Maraka hanya mengangguk kecil, "Mas mandi gih, abis itu makan. Atau mau makan dulu baru mandi?"


"Yaudah gih, atau mau Acha mandiin?"


"Boleh"


Acha memandang Maraka dengan senyum jail

"Ih ayoooooo"


Maraka melunturkan senyumnya, rencana nya mau ngejailin Acha malah senjata makan tuan


"Gak-gak"

Maraka melangkah pergi meninggalkan meja makan, Acha terkekeh lalu mengikuti langkah lelaki itu ke kamar




...



Acha menyiapkan pakaian untuk Maraka, meletakkannya diatas kasur lalu mengambil ponselnya kemudian keluar kamar




Acha duduk dikursi meja makan sembari memainkan ponselnya, bertukar pesan dengan Joanna yang masih di cafe Jevano



Acha sesekali terkikik karena pesan yang Joanna kirimkan, sampai tak sadar Maraka yang datang lalu menarik kursi disampingnya


Lelaki itu datang dengan penampilan yang lebih fresh, dengan kaos hitam dan celana pendeknya, tepat sekali yang Acha pilihkan tadi


Ntahlah, Acha suka sekali jika suaminya itu menggunakan kaos dan celana pendek



Maraka melirik sekilas pada layar ponsel Acha


"Ekhm"


"Eh, udah? mas mah langsung makan?" Acha mematikan ponselnya

Maraka mengangguk lalu Acha menyendokkan nasi dan lauk pada piring Maraka

"Jangan banyak-banyak"

Acha terkekeh

"Tenang aja, Acha tau porsi makan mas, tapi jangan dibiasain makan dikit-dikit mas, pelan-pelan ditambahin yah"



Acha untuk Maraka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang