Bagian 1

14.8K 974 24
                                    

Seorang gadis terlihat duduk tenang seraya menulis di tempat duduknya. Tempat duduk paling pojok dekat jendela menjadi favorit baginya karena dirinya bisa melihat pemandangan luar dan bisa mengamati segala sesuatu dari tempatnya

Kara Andhira, gadis tanpa peran bahkan karakternya tidak pernah disebutkan tiba-tiba masuk dalam sebuah novel yang berjudul "Just For You" dimana awalnya dua pemeran utama yang selalu bersaing di sekolah kemudian akhirnya saling mencintai. Sebuah cerita umum yang biasa terjadi dimana awalnya saling membenci menjadi saling mencintai hingga bucin parah

Sebuah cerita tentu tidak akan seru jika hanya ada pemeran utama laki-laki dan perempuan di dalamnya. Cerita ini tidak menunjukkan adanya campur tangan antagonis di dalamnya namun memperlihatkan bagaimana para pemeran utama kedua atau biasa dikatakan sebagai second lead mengambil alih konflik yang ada. Cerita ini tergolong ringan namun juga seru karena konflik antar para pemeran yang benar-benar menegangkan

Kara awalnya bingung dengan keadaan ini. Ketika membuka mata Kara sudah berada dalam sebuah kamar asing baginya. Padahal sebelum itu, Kara masih tertidur di kasur empuknya. Semua hal di sekitarnya benar-benar membingungkan

Setelah mencari tahu, Kara akhirnya mengerti dengan keadaannya. Kara masuk dalam sebuah novel yang telah dibacanya sampai tamat kemarin. Satu hal yang belum Kara mengerti yaitu alasan keberadaannya di dalam novel. Apalagi Kara Andhira tak pernah tertulis dalam novel ini

Satu hal yang Kara simpulkan, bahwa dirinya masuk dalam kehidupan novel. Bukan lagi bertransmigrasi akan tetapi benar-benar hidup dalam novel. Jika dirinya bertransmigrasi tentu saja hanya jiwanya yang berpindah pada tubuh orang lain. Namun tidak untuk Kara, Kara masih masuk ke dalam novel bersama dengan tubuhnya sendiri

Bukan hanya tubuh, identitasnya juga masuk ke dalam novel. Nama Kara Andhira yang tidak pernah tertulis kini telah terdata sebagai siswa SMA TRISAKTI

Kara akan menjalani hidup tanpa mengganggu kehidupan para tokoh utama. Jangankan tokoh utama, para figuran mungkin tak akan Kara ganggu. Kara memilih hidup tenang dalam dunia novel ini. Kembali atau tidak ke dunia nyata, Kara tidak terlalu mempermasalahkan hal itu karena dirinya sendirian. Baik di dunia nyata atau novel, dirinya selalu saja sendirian. Kara tidak menemukan apapun yang menunjukkan jika dirinya jika memiliki orang tua atau saudara. Jikapun mereka muncul nanti, Kara akan mencoba untuk beradaptasi

Suara gebrakan pintu membuat Kara terkejut. Kara menghela nafas seraya mengelus dada berusaha menormalkan kembali detakan jantungnya. Beruntung Kara tipe penyabar. Namun sekali terusik maka Kara tidak akan tinggal diam. Bukankah kemarahan dari seorang penyabar mengerikan?

Kara bertopang dagu menonton drama pagi secara live. Biasanya Kara menonton drama di televisi namun sekarang Kara bisa menyaksikan drama secara langsung di depannya. Entah sebuah kebetulan atau kesengajaan drama itu selalu tepat berada di sekitarnya

"Pasti kau yang melakukannya" Gauri Tanisha, sang pemeran utama perempuan. Tatapannya menajam menatap seorang laki-laki yang tak lain dan tak bukan adalah sang pemeran utama laki-laki, Brian Evano

"Apa maksudmu? Aku sama sekali tidak mengerti dengan maksud perkataanmu"

Gauri mendengus merasa tidak percaya. Satu-satunya yang menjadi saingan Gauri adalah Brian jadi Gauri berpikir jika Brian yang telah menyembunyikan buku miliknya

"Kau menuduh tanpa bukti"

"Bukti? Tidak perlu. Hanya kau satu-satunya bisa melakukan hal ini kepadaku. Kau pasti iri karena nilai quizku kemarin lebih tinggi daripada nilaimu"

"Aku iri? Tidak. Terima kasih. Aku bukan tipe orang yang akan membalas dendam dengan cara menjijikkan seperti itu"

Gauri menatap mata Brian mencari kebohongan disana namun tatapan itu namun tak tersirat sedikitpun kebohongan di dalamnya. Brian benar-benar tidak menyembunyikan buku catatan miliknya

KarakterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang