Bagian 17

1.3K 176 6
                                    

Kara mendengus melihat Gauri yang tidak berhenti tertawa karena dialog Kara dan juga Brian saat pelajaran Mr Gilbert. Tidak ada yang lucu bagi Kara. Hanya karena sebuah kalimat romantis yang terselip membuat Gauri terus mengejeknya

"Berhenti tertawa"

"Aku hanya tidak menyangka Brian si paling anti bisa mengatakan hal seperti itu. Benar-benar menggelikan"

"Aku juga tidak menyangka kau dan Brian adalah saudara kembar sementara kalian berdua sangat bertolak belakang"

"Jangankan kau, aku juga heran bisa memiliki saudara kembar sepertinya"

Kara masih belum sepenuhnya percaya jika Gauri dan Brian adalah saudara kembar. Melihat dari sisi wajah dan sikap, tidak sedikitpun yang tampak adanya kesamaan di antara keduanya. Kecuali kecerdasan, Kara mengakui kedua orang itu benar-benar cerdas

"Oh iya Kara, bukankah Kak Karan tinggal disini bersamamu? Dimana dia sekarang?"

"Kak Karan masih di kantor saat jam seperti ini. Biasanya pulang sore"

Gauri mengangguk kecil mengerti. Gauri saat ini berada di rumah Kara. Katanya ingin menginap. Bukan hanya Gauri namun Rania dan juga Vela. Rania dan Vela akan menyusul nanti karena mereka harus mengambil buku dan juga pakaian ganti. Sekaligus mampir ke rumah Gauri untuk mengambil buku Gauri. Kara hanya bisa pasrah dan tidak bisa melarang Gauri yang sebagai pencetus ide menginap. Lagipula bukan pertama kalinya mereka menginap di rumah Kara. Hanya kali ini di rumahnya ada Karan dan juga Radit

Mengenai Karan dan juga Radit. Teman-temannya hanya mengetahui tentang Karan sepupunya dan hal itu tentu membuat kehebohan di sekolah karena Karan adalah sosok yang cukup terkenal. Dan tentang Radit. Belum ada yang mengetahui bahwa Kara nyatanya memiliki seorang kakak laki-laki. Bukan karena Kara tidak ingin mengungkapkannya, hanya saja Kara tidak mungkin langsung mengatakannya sementara tidak ada yang bertanya. Kara tentu akan dianggap aneh oleh mereka

"Kara, Gauri. We come"

Sudah jelas siapa yang berteriak. Hanya Vela yang memiliki suara melengking seperti itu. Vela masuk bersama dengan Rania yang sudah berganti pakaian dengan pakaian santai mereka. Kara meminta mereka untuk membawa tasnya ke dalam kamar. Rania dan Vela duduk dan bergabung dengan Kara dan Gauri setelah menyimpan tas milik mereka

"Kau meminjam baju Kara?"

Gauri hanya bergumam kecil menanggapi pertanyaan Rania. Gauri memilih meminjam pakaian Kara daripada harus menunggu Rania dan Vela. Gauri sepertinya sudah terlalu gerah dengan seragamnya. Gauri terlihat asyik menonton televisi seraya makan cemilan milik Kara. Kara sepertinya akan meminta Karan atau Radit membelikan cemilan untuknya nanti. Cemilannya sepertinya tidak akan cukup untuk mereka

Suara deru motor terdengar. Kara tahu bahwa itu adalah Radit. Kara sudah cukup mengenali suara motor milik Radit. Radit juga terkadang keluar menggunakan mobil di garasi namun lebih sering mengendarai motor. Katanya lebih cepat sampai dan tidak terjebak macet. Hal itu memang benar. Motor lebih mudah melaju bahkan keadaan macet sekalipun karena motor bisa menyelip atau melewati jalan tikus untuk cepat tiba di tujuan

"Kara, kakak pulang"

"Aku tahu. Aku mendengar suara motor kakak"

Radit mengacak rambut Kara membuat Kara mendengus. Kara terkadang berpikir alasan orang-orang mengacak rambut perempuan. Apakah ada kesenangan tersendiri ketika melakukan hal itu?

"Teman-temanmu sudah datang?"

"Mereka disana menghabiskan cemilan"

"Nanti kakak akan membelikanmu"

KarakterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang