Bagian 24

876 108 5
                                    

Kara masih mencerna hal yang terjadi di depannya. Kara menatap Gauri yang sangat jelas menunjukkan raut wajah kesal. Kara tentu kebingungan akan hal ini. Kara masih tidak mengerti. Kenapa pula Gauri menariknya untuk melihat hal itu?

"Tidak ada yang mendengarkanku. Mereka mungkin akan berhenti jika itu kau"

"Bagaimana aku bisa menghentikan mereka jika kau saja tidak bisa"

"Kau belum mencobanya Kara"

Kara menghembuskan nafas panjang dan melangkah berdiri di antara dua orang yang menjadi tersangka alasan Gauri menariknya. Padahal Kara merasa hal itu sama sekali bukan urusannya. Namun demi rasa kemanusiaan, Kara harus melakukannya

Kara bisa melihat raut terkejut dari kedua laki-laki itu karena kedatangannya di tengah-tengah mereka. Kara tidak tahu permasalahan utama yang menyebabkan kedua laki-laki yang notabennya itu adalah sahabat sampai berkelahi seperti itu. Terlihat jelas tatapan permusuhan yang mereka lontarkan satu sama lain

"Kenapa kalian berkelahi? Bukankah kalian bersahabat? Brian...Ethan jawab aku"

"Sahabat macam apa yang tega berkhianat kepada sahabatnya sendiri"

"Siapa yang kau bilang berkhianat, brengsek!!! Aku sudah mengatakan jika itu bukan aku"

"Kau yang lebih brengsek"

"CUKUP!!!" Pekikan Kara menghentikan keduanya. Baik Brian maupun Ethan bisa babak belur jika terus dibiarkan. Kara menatap Brian dan Ethan meminta penjelasan. Namun keduanya juga seakan tidak ingin mengatakannya dan memilih bungkam. Kara menghela nafas pasrah dan tidak akan memaksa mereka. Mungkin hal itu adakah sesuatu yang seharusnya tidak diketahui oleh orang lain. Namun setidaknya Kara bisa menghentikan mereka agar tidak kembali saling memukul

"Aku tidak tahu alasan kalian berkelahi seperti ini. Namun jika kalian memiliki masalah, bicarakan baik-baik. Kalian seperti ini juga tidak akan ada hasil. Percuma. Emosi tidak akan menyelesaikan apapun. Yang ada nantinya kalian malah akan menyesal"

Brian dan Ethan saling memalingkan muka seakan belum ingin berdamai. Kara menatap mereka berdua bergantian dan mendekat

"Kara terlihat seperti seorang ibu yang memarahi anak-anaknya yang berkelahi"

"Calon ibu dari anak-anakku"

Gauri terkejut dengan kemunculan tiba-tiba dari Chandra. Laki-laki telah berdiri di sampingnya membawa sebuah kue bertuliskan Happy Birthday lengkap dengan lilin angka yang menyala di atasnya. Laki-laki hanya tersenyum lebar menanggapi Gauri membuat Gauri cukup kesal melihatnya

Perkelahian antara Brian dan Ethan adalah skenario dalam kejutan. Semua ide pencetus dari skenari itu adalah seorang Gauri. Gauri bisa mengetahui tanggal ulang tahun Kara bukan dari Kara sendiri. Kara mana mungkin akan memberitahukannya. Saat itu Gauri ke ruang tata usaha untuk mengambil absen untuk Bu Mahika dan tanpa sengaja melihat data-data siswa yang diletakkan begitu saja. Gauri sebenarnya tidak terlalu penasaran dan hanya sekedar ingin melihat. Secara kebetulan, Gauri menemukan data Kara disana. Singkat cerita, Gauri memberitahu hal itu kepada teman-teman dan juga saudaranya yang tak lain adalah Brian

"Yang lain dimana?"

"Lagi sembunyi. Nanti juga keluar"

Gauri mengangguk kecil. Rencana memang mereka akan keluar satu per satu setelah Brian dan Ethan menyelesaikan skenario mereka. Namun entah kenapa Chandra keluar dari tempat persembunyiannya lebih cepat. Beruntung Kara tidak menyadarinya karena Chandra berada jauh di belakangnya. Terlebih Kara fokus pada dua laki-laki yang masih memperlihatkan aura permusuhan mereka. Gauri rasanya ingin tertawa keras melihat Brian dan Ethan yang berakting seperti seorang musuh. Hal yng cukup langkah untuk mereka berdua menuruti perkataan orang lain dan hal itu bisa terjadi karena seseorang

KarakterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang