(10) Di Pecat

127 25 14
                                    

Bel tanda jam pelajaran berikutnya akan berbunyi beberapa menit lagi tetapi Hendery masih berlarian di lapangan.

Bagaimana dia tidak lari kalau dia di kejar dinosaur galak karena dia mencuri kecupan di bibirnya yang menyembunyikan banyak taring itu. Keberanian Hendery memang perlu di acungi jempol.

"BIARKAN AKU MUKUL KEPALAMU SEKALI SAJA, GUANHENG!"

"TIDAK MAUUU~ NANTI ADA PELAJARAN MATEMATIKA, AKU BISA BODOH KALAU KAMU PUKUL -AAAAAA!" Hendery berteriak takut saat Xiaojun benar-benar melemparnya dengan sepatu saat menoleh kebelakang. Hampir kena pipinya kalau dia tidak memiringkan sedikit kepalanya.

Hendery yang sudah tidak tahan lagi memilih menyerah dan bersandar di sudut bangunan. Mereka baru berlari dua meter tapi Xiaojun kelihatan lelah, Hendery hampir lupa kalau Xiaojun baru saja sembuh dari demamnya. Apa dia salahkan pipi Xiaojun yang gampang memerah itu jadi dia hampir tidak tahan untuk menggodanya lagi seperti dulu.

"Pukul saja aku," Hendery menyerahkan diri.

Xiaojun menarik nafasnya yang berantak dan menjawab dengan suara tercekat, "katanya kamu takut bodoh saat pelajaran matematika nanti?"

"Tidak apa, aku juga biasanya tertidur pas jam matematika -AW!" Xiaojun akhirnya benar-benar memukul pipi Hendery, bukan pukulan kuat tapi cukup sakit karena pipinya di sodok pakai jari Xiaojun.

"Sudahlah, lupakan saja."

"Maaf ya, padahal kamu baru sembuh." Hendery tersenyum tipis menatap Xiaojun. Dia menyeka keringat di dagunya sendiri.

"Nanti kamu pergi kerja, kan? Sayang sekali, padahal aku ingin mengajakmu kencan, hah..."

Xiaojun merasakan bulu punggungnya meremang, dia sekarang merasa sangat yakin kalau Hendery ini memiliki wajah tebal dan mulut blak-blakan sesudah mereka menyatakan perasaan mereka masing-masing.

"Kencan apa? Untuk apa kita kencan?" tanya Xiaojun berusaha terdengar ketus untuk menyembunyikan suara terbata-batanya karena gugup.

"Huh? Kita berpacaran, kan? Masa kita tidak kencan?"

DENGKULMU ITU PACARMU! BISA-BISANYA -ASTAGA HENDERY!

"Kita p-pacaran? Seingatku kita cuman saling jujur soal perasaan kita saja tadi, tidak bisa disebut kalau kita pacaran."

"Apa bedanya? Di Jepang kalau seseorang bilang 'aku suka padamu' ke orang yang dia suka, itu artinya dia ngajak pacaran."

"Itu kalau di Jepang, tapi ini China, Hendery!"

"Terus kamu mau diam tanpa status saja walaupun aku sudah merebut ciuman darimu?"

Xiaojun langsung berhenti jalan saat tangannya di tarik oleh Hendery, dia tidak habis pikir Hendery ini tidak mengerti situasi. Jelas Xiaojun tidak mau kalau tanpa status, apalagi ciuman di bibir tadi ah, tapi Xiaojun mau kalau Hendery berkata untuk mengajaknya pacaran dengan gamblang, bukan cuman jujur satu sama lain. Hendery ini tidak peka.

"A-" Xiaojun langsung tidak berekspresi saat melihat di belakang Hendery ada Lucas berdiri menjulang disana.

"Senangnya bisa makan enak sepulang sekolah nanti, haha." Lucas tersenyum seperti anak kecil.

●●●

"Kamu -kenapa tidak mengerti situasi, aiyo!" keluh Hendery, hanya ada dia dan Lucas di tempat makan cepat saji, Xiaojun tidak ikut karena dia sepulang sekolah harus ke toko kak Johnny.

"Aku kebetulan disana, aku mencari Xiaojun karena kami sekelas dan aku ingin memberitahu kalau kami akan pindah kelas lagi dari lab fisika." jawab Lucas sambil makan burgernya, dia membuat ekspresi ¯\_ಠ_ಠ_/¯ dan berkata. "Apa aku salah?"

Bad romance. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang