(13) Roti Lapis untuk Hendery

107 18 7
                                    

Hendery benar-benar tidak menyangka kalau acara keluarga yang dia datangi ini tidak berubah sama sekali, sama seperti sebelumnya, tetap seperti sampah. Dia ada alasan untuk mengatakan ini, disana ada banyak keluarga dari ayahnya dan yang mereka bahas tidak jauh-jauh dari harta siapa yang paling banyak, anak siapa yang paling pantas menjadi penerus perusahaan dan hal-hal tidak pantas untuk Hendery dengar.

Jadi dia diam-diam menyelipkan earphone di telinganya yang tertutup oleh rambutnya hitamnya yang agak panjang karena sudah lama tidak dipangkas, suara Xiaojun yang dia rekam saat di panggilan telepon sebelumnya yang dia dengarkan.

Hendery berkata dalam hati, "astaga, suara Xiaojun kalau di ulang-ulang terus tidak sehat untuk jantung."

Walaupun tindakannya ini berlebihan, tetapi itu jauh lebih baik daripada mendengarkan omong kosong di hadapannya.

Dia disisi lain masih memikirkan cara untuk membuang semua keserakahan dan tuntutan ayahnya. Dia tidak suka perjamuan ini, seolah ini untuk dirinya agar menjadi seperti ayahnya yang kedua, penerus perusahaan, itu yang terdengar aneh di telinganya.

Jika disuruh memilih, Hendery lebih baik menjadi karyawan dengan gaji standar karena dia yang memilih itu dan senang akan pekerjaannya daripada di doktrin dan di tarik seperti sapi agar seperti mereka. Dia ingin mengembalikan posisi ini untuk kakak pertamanya, ngomong-ngomong kakak pertama dan keduanya ada di seberang meja yang agak jauh darinya. Hendery hanya diam sepanjang acara makan keluarga disana, dia melirik kedua kakak perempuannya yang lain, Crystal dan Catherine, tapi hanya sekilas lalu mengalihkan muka lagi.

Dia dari kecil tidak terbiasa bersama kakak pertamanya itu, tampangnya lembut tetapi wanita itu sangat kuat, bahkan mirip seperti ayah. Jadi kenapa Hendery yang harus menderita karena tahta yang akan ayahnya turunkan padanya?

Persetan, Hendery sekarang jauh lebih kesal karena gagal kencan hari sabtu kemarin.

●●●

Hari berikutnya, hari senin. Xiaojun bangun lebih awal seperti biasa. Setelah selesai berpakaian, dia berlanjut menyiapkan sarapan untuknya dan ibunya. Tapi setelah sarapan siap, Xiaojun membuka kulkas dan mengeluarkan semangkuk potongan buah yang dibeli Hendery kemarin dan mangkuk kecil berisi krim putih lembut. Dia berencana membuat roti lapis buah untuk bekal. Juga, dia ingin membuat beberapa untuk Hendery, anak itu bilang dia lebih suka makanan manis dan roti lapis buah juga manis, Xiaojun pikir Hendery akan menyukainya.

Asik dengan kegiatannya sampai tidak sadar Ibunya berdiri di belakang, menyaksikan kegiatan menyenangkan anaknya. Nyonya Xiao diam, di dalam mangkuk buah yang telah dipotong dadu, ada kulit melon yang disisihkan di pinggir, bagian kulit atasnya sudah diukir dengan pola anjing kecil.

Nyonya Xiao takjub karena kemarin anaknya benar-benar mengukir buah melon, padahal dia hanya bercanda. Dengan wajah gugup, nyonya Xiao diam-diam duduk di meja makan dan membereskan meja dengan wajah pura-pura kalem.

Di sekolah Hendery tidak bertemu Xiaojun sama sekali, padahal biasanya dia akan bertemu dinosaur kecil itu berseluncur menuju sekolah tapi hari ini tidak sama sekali. Hendery menurunkan senyumnya, langsung menuju kelas dan seperti biasa di dalam sudah ramai dengan makhluk penghuninya.

Seorang gadis bernama Ahri, menyapanya lebih dulu, dia berbicara dengan nada meledek. "Aih, tuan muda ini, sepertinya sedang ketiban berkah surga."

Hendery yang bingung dengan nada bicaranya menjadi kesal, berkah surga apanya? Dia dari sudah sial beberapa kali. Gagal kencan tidak dihitung sebagai kesialan, tetapi saat dia di acara keluarga kemarin, ayahnya memergokinya memakai earphone, dia ketahuan karena ternyata ayahnya memanggil Hendery tetapi tidak dia sahut beberapa kali, saat di periksa, telinga anaknya disumpal dan seketika ayahnya menyuruhnya ke memanggil orang untuk memotong rambutnya saat itu juga. Mengesalkan, sekarang rambutnya tidak lagi gondrong.

Bad romance. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang