Langit cerah mulai tenggelam dan malam mulai naik. Tapi Xiaojun belum juga berniat untuk pulang, dia masih berkeluyuran sendirian.
Berlarut-larut dalam kenangan di benaknya saat dia melewati setiap jalan, Xiaojun akhirnya berhenti di depan rumah gaya kuno yang sangat berkesan di ingatannya. Rumah kayu itu masih sama seperti di awal Xiaojun pindah ke kota ini. Ini rumah Kun-ge, dulu dia pernah datang sekali ketempat ini untuk dan disini juga, Xiaojun pertama kali bertemu Hendery.
Xiaojun tidak tahan untuk tersenyum saat dia mengingat dia dulu menabrak papan skate yang bertengger di depan gerbang, menginjak papan goyah itu dan akhirnya jatuh kepelukan Hendery yang kala itu masih orang asing baginya.
Menyudahi bernostalgia terlalu lama disana, dan terlebih lagi rumah itu telah lama dikosongkan jadi tidak ada siapapun yang bisa dia kunjungi. Di upacara kelulusan SMAnya, Kun-ge sudah berkata dia akan pindah ke luar negeri, alias mengikuti kekasih kecilnya si Yangyang. Saat mendengar itu Xiaojun sedikit mengiri, betapa menyenangkannya bisa tetap bersama dengan orang terkasihnya. Tapi segera dia tepis pikiran itu karena disini, di kota ini, dia masih memiliki ibunya.
Xiaojun ingin berbalik untuk pergi tapi tangannya keselip dan skateboard yang dia pegang jatuh, entah kecerobohan apalagi yang dia alami, dia malah menginjak papan goyah itu disaat kakinya belum siap menapak tanah.
Papan itu memiliki roda dan saat kaki Xiaojun menginjak itu sama seperti menginjak kulit pisang, ya, Xiaojun kepeleset dan hampir terjungkal.
Dulu itu Xiaojun yang berusia 17 tahun yang ceroboh hingga terjungkal karena skateboard, tapi kini Xiaojun yang 22 tahun juga sama,
—ah, aku beneran jatuh.
Xiaojun kehilangan keseimbangannya tapi seseorang entah kapan datang membantu menangkapnya.
Xiaojun sama sekali tidak merasakan sakit dimana pun, merasa ada yang aneh karena tubuhnya berhenti di udara, dia menoleh kebelakang—
Ada penampakan wajah sangat akrab yang ditangkap matanya.
"Kau tidak apa-apa? Apa pelukanku terlalu nyaman?"
Dulu itu Xiaojun yang berusia 17 tahun yang diselamatkan seseorang dalam pelukan, tapi kini Xiaojun yang 22 tahun juga sama, diselamatkan seseorang dalam genggamannya.
●●●
Bad Romance; Epilog
: Huang Hendery Guanheng, Wong Kunhang POV :Apa yang harus dilakukan saat opening di mulai?
Aku tidak memiliki opening atau sambutan meriah yang bagus untuk awal cerita ini -atau lebih tepatnya aku tidak tahu harus dimulai darimana. Bagaimana baiknya yang bisa aku katakan? Aku bingung, aku pikir tidak ada hal baik dalam hidupku yang bisa kukatakan.
Lagipula tanpa opening pun kehidupanku saat ini sudah mendekati ending.
Aku sejak lama berpikir kalau keluargaku agak rada-rada. Kuceritakan secara singkat, keluargaku itu hanya hebat dalam status tapi dimataku mereka terlalu buruk untuk menjadi sebuah 'keluarga'. Aku dilahirkan dari sepasang suami istri yang mementingkan ego. Mereka dulu menikah hanya karena persetujuan keluarga, untuk apa? Untuk meninggikan status? Saat nenekku dari pihak ibu menceritakan putri menikahi ayahku karena keegoisan kakek, aku perlahan paham. Dari ayah, ibu, keluarga ayah dan keluarga ibu, mereka benar-benar bukan keluarga. Mereka saingan dari lahir.
Karena itu, aku dan ketiga kakak perempuanku banyak dituntut untuk ini dan itu dan segalanya untuk menjadi sempurna. Dan menjadi 'sesuatu' yang sesuai dengan harapan mereka.
Aku ini konyol, saat aku kecil aku selalu optimis jika ayah dan ibu menyayangiku dan peduli padaku. Tapi setiap kali aku menginginkan perhatian mereka, atau bahkan sampai berbuat hal nakal, mereka alih-alih tidak memarahiku, mereka akan selalu memberikanku punggung yang dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad romance. [END]
Fanfictionkehidupan xiaojun sekarang berantakan karena bertemu seorang pemuda dengan skateboardnya itu. henxiao story, by ghostthelight @2023.