Hendery mengutak-atik ponsel dengan tidak manusiawi, mungkin layarnya bisa saja bolong kalau dia mengetuknya dengan kekuatan penuh.
Beberapa jam setelah dia berhasil memenangi hati Xiaojun, Hendery sudah memikirkan beberapa hal yang mungkin harus dia lakukan saat pulang kembali ke mansion orang tuanya.
Dia mendapat informasi dari kakak ketiganya kalau ayahnya sudah tidak ada di rumah dan pergi untuk perjalanan keluar negeri lagi. Hendery hanya akrab dengan kakak ketiga daripada kakak pertama dan kedua, itu karena Hendery yang membatasi dirinya dengan mereka. Sebelum Hendery kecil belum lahir, ketiga kakaknya hidup dalam tekanan orang tuanya. Mereka dididik untuk menjadi seperti harapan besar mereka. Tapi saat Hendery menjadi anak laki-laki satu-satunya lahir, harapan itu seketika jatuh ke Hendery dan seluruh perhatian ada padanya. Kakak-kakaknya iri dan mulai mengabaikan Hendery. Sampai Hendery remaja, Hendery pertama kali memberontak pada ayahnya dan membuat saudari-nya marah. Hendery tidak mengerti, padahal kakak pertama adalah calon yang cocok untuk menggantikan ayahnya. Dia cerdas dan menjanjikan, tetapi hanya karena dia perempuan membuat kedua orang tuanya mengabaikan potensi anak perempuannya sendiri. Dia benci hal itu.
Setelah itu semua, kakak ketiganya yang sedikit memahami alasan Hendery dan menjadi dekat dengan si adik laki-lakinya. Mungkin orang lain berpikir apa yang dia lakukan adalah hal kekanakan; seperti kabur dari rumah saat ada masalah dengan keluarganya. Tapi Hendery sendiri tidak tahu harus berbuat apa saat hatinya hanya akan semakin membenci dirinya jika dia tetap disana saat dia berselisih dengan ayahnya, jadi dia menyewa flat murah sebagai rumah singgahnya.
Dia akui ibunya selalu memberikan uang jajan yang lebih dari cukup, hanya saja untuk menggunakan uang itu untuk kesehariannya dia mulai enggan setelah dia bekerja tetapi sekarang dia sudah keluar dari tempat kerjanya.
Hendery mengantonginya dan terdiam memandang jalanan yang sepi. Dia duduk di trotoar jalan di bawah lampu jalan, skateboardnya selalu setia di sampingnya.
Taklama dari arah kirinya di ujung jalan dia melihat siluet mungil di kejauhan berjalan mendekat. Hendery belum bergerak dari tempatnya tetapi sosok di ujung sana dari gerak-geriknya terlihat seperti kebingungan, langkahnya maju mundur lalu berhenti. Tidak berani mendekati dan melewati jalan di depan Hendery.
Tawanya lepas, dia berdiri dan melambaikan tangannya kearah sosok mungil Xiaojun yang masih terdiam. Hendery jelas bisa mengenali kalau itu adalah Xiaojun, hanya dari tinggi badannya. Tapi yang disana tidak mengenali kalau itu Hendery karena suasana yang agak gelap, dia masih berdiri mematung di tempat.
"Jun!" Hendery berteriak untuk memanggil, cukup keras sampai Xiaojun akhirnya bereaksi dan mendekati Hendery. Hendery hampir kegemasan setengah mati melihat Xiaojun dengan kaki kecilnya berlari.
"Ah! Kenapa kamu ada disini malam-malam begini? Aku pikir kamu tukang begal atau hantu! Bikin orang takut setengah mati, tahu!" Xiaojun langsung menyembur Hendery dengan protesannya. Hendery hanya tertawa mendengarnya lalu mengusap kepala Xiaojun.
"Maaf, maaf sudah membuatmu takut, Jun. Tapi kan sudah kubilang kalau ada begal, begal senyumanmu yang ma-" Xiaojun menepis tangan Hendery yang merusak tataan rambutnya, pipinya merona di bawah cahaya minim.
"Sudah, jangan ngegombal. Aku mau pulang." Xiaojun mendengus kecil lalu melangkap pergi, Hendery tersenyum lebar dan menggenggam tangan Xiaojun.
"Ayo!" Ajak Hendery, da ingin mengantar Xiaojun pulang. Itu hal biasa yang dulu dia lakukan.
"Kenapa mengantarku pulang? Kamu bukannya istirahat atau belajar dirumah?" Xiaojun kembali protes, dia mencoba menarik tangannya yang digenggam lembut oleh Hendery dengan wajah panik.
"Eh? Aku maunya mengantarkumu pulang untuk pertama kalinya setelah kita pacaran."
"Apa-apaan itu." Xiaojun menekuk alisnya saat mendengar perkataan dengan suara sok polos itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad romance. [END]
Fanfictionkehidupan xiaojun sekarang berantakan karena bertemu seorang pemuda dengan skateboardnya itu. henxiao story, by ghostthelight @2023.