Aku mengacaukannya.
Hendery duduk di tanah yang kotor di tengah cuaca malam yang dingin, dia hanya mengenakan kaos lengan panjang dan celana panjang kain. Nafasnya berantakan dan seluruh wajahnya mulai timbul memar. Buku-buku tangannya yang memerah hingga terkelupas, mulai memucat karena suhu yang rendah.
Dia pikir, dia akan tertidur disini. Tidak peduli dia akan mati kedinginan.
Saat matanya hampir tertutup, dia mendengar sosok asing mendekat dengan ragu-ragu. Dia memincingkan matanya, jujur dia tidak kuat lagi untuk berdiri.
Tapi yang dia lihat di depannya bukan bawahan ayahnya atau orang jahat, melainkan.... Xiaojun?
Matanya terbelalak, menatap nanar Xiaojun yang muncul di hadapannya.
●●●
Xiaojun berlari mengejar sosok itu, tidak sulit karena jalanan tidak begitu banyak orang. Sosok yang dia kenal itu berjalan kearah gang sempit dan menghilang. Xiaojun tanpa ragu mengikutinya meskipun dia tidak yakin apakah orang itu Hendery atau bukan.
Dia juga tidak memikirkan apakah disana ada preman-preman seperti saat itu atau tidak, yang penting dia harus menemui Hendery.
Jika dia tidak salah lihat, muka Hendery penuh dengan luka.
Xiaojun semakin khawatir dan lekas mengejarnya. Gang itu gelap dan pengap. Ditengah udara dingin, aroma busuk tidak begitu tercium. Xiaojun melangkah cepat tapi hati-hati, matanya melirik kesekitar berusaha mencari sosok Hendery. Saat dia ingin melangkah lebih jauh, di sebelahnya ada gang yang jauh lebih sempit, gang buntu malah, dan di sana dia melihat sosok yang dia lihat sebelumnya.
Dia mendekat dan betapa terkejutnya Xiaojun saat mengkonfirmasi kalau orang itu benar-benar Hendery!
"Hendery!" Xiaojun berjongkok dan menatap wajah mengenaskan Hendery. Dia cemas. "Astaga, kenapa dengan wajahmu? Lihat, luka dibibirmu ini? Kamu kelahi dengan preman?"
Xiaojun dengan hati-hati menyentuh wajah penuh luka Hendery. Tatapannya terhenti pada bibir Hendery yang robek, membuat hatinya mencelos. Dilihat dari kondisinya, ini jelas luka akibat pukulan. Tapi dengan siapa Hendery bisa berantem sampai seperti ini?
Xiaojun menepis pikiran anehnya, daripada memikirkan itu lebih baik dia harus membawa Hendery merawat luka-lukanya.
Menyadari jika Hendery hanya diam saja, dia bertanya lagi, "Hendery, apa kamu merasa pusing sekarang? Ayo kita ke klinik, lukamu harus diobati—"
"Kenapa kamu disini?"
". . ." Xiaojun seketika terdiam, dia menatap bingung kearah Hendery yang juga diam menatapnya.
"Apa maksudmu?"
Hendery mengulang pertanyaannya, "Kenapa kamu bisa ada disini?"
"Apa? Kamu ingin aku enyah dari sini? Kamu masih belum puas menghindar dariku?" Xiaojun rasanya ingin menampar wajah pria ini karena dia tersinggung dengan perkataannya, dia hampir berdiri tapi tubuhnya malah di peluk dengan lemah oleh pria terluka di depannya.
"Bukan, bukan itu." Hendery menggelengkan kecil kepalanya, dia menenggelamkan wajahnya di bahu Xiaojun, "Maaf, maafkan aku, Jun."
Hendery menahan bahu Xiaojun, meskipun rasanya menyakitkan sekarang untuk menggerakan badannya tapi dia tidak mau melepaskan Xiaojun.
"Aku pikir aku cuman halusinasi. Aku senang kalau kamu benar-benar ada disini. Astaga, aku takut mataku cuman menatap fatamorgana. Maafkan aku juga karena menghindarimu, aku minta maaf. Jun. Xiaojun. Aku minta maaf. Aku mengacaukannya. Aku mengacaukan semuanya. Maaf," Hendery terus memeluk Xiaojun, tapi pelukan semakin longgar, bukan malah semakin erat. Tapi dia berusaha agar Xiaojun tetap dekat dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad romance. [END]
Fanfictionkehidupan xiaojun sekarang berantakan karena bertemu seorang pemuda dengan skateboardnya itu. henxiao story, by ghostthelight @2023.