(19) Masalah yang Rumit

113 17 2
                                    

Diawali pagi cerah, Hendery dan Xiaojun bertemu di koridor dan saat berpapasan keduanya tidak saling menyapa.

Hendery tidak menyangka kalau Xiaojun benar-benar ngambek mencoba untuk menegur, "Jun?"

Xiaojun berhenti sebentar untuk menatapnya dengan tatapan datar dan hanya menaikkan alisnya tanpa bersuara. Beberapa detik berlalu tapi Hendery tidak bersuara sampai akhirnya Xiaojun melangkah masuk kekelasnya lagi.

Hendery melihat Xiaojun sama sekali tidak menanggapi dengan serius dan begitu cuek, dia merasa kesal.

"Kenapa kamu keras kepala sekali, hah?"

Beberapa murid yang mendengar seperti ada suasana perkelahian mulai bergerombol.

Xiaojun sedikit terkejut dengan tanggapan Hendery tapi dia mencoba untuk tidak peduli.

Lucas yang sama terkejut dengan gelagat Hendery yang tidak seperti biasanya menatap Xiaojun, "Jun, ada apa? Kalian ada masa—"

"Sudahlah, aku tidak mendengar apa-apa. Palingan itu suara kuda mendengking." Jawab Xiaojun acuh sambil mendorong Lucas agar cepat masuk kelas.

Belum ada tanda-tanda bendera damai dikibarkan, tetapi Xiaojun tidak memperdulikannya. Hendery juga tidak menganggunya lagi.

Sudah melewati sehari Xiaojun dan Hendery tidak tegur sapa, Xiaojun jelas merasakan kesepian tapi dia berusaha mengabaikan kesepian itu. Jadi dia memilih ikut jalan-jalan bersama teman sekelasnya untuk pergi ke karaoke.

Namun saat di gerbang sekolah tiba-tiba Jiaomei mendatanginya, Xiaojun mengkerut alisnya keheranan karena biasanya gadis ini tidak pernah berhenti lengket di dekat Hendery.

"Kamu Dejun, kan?" Tanya gadis itu basa-basi. Dia gadis cukup dikenal di angkatannya dan hal ini membuat teman-teman Xiaojun mulai malah menyemangati Xiaojun.

Xiaojun mengangguk, Jiaomei berkata, "Bisa kamu ikut aku sebentar? Aku ingin berbicara denganmu."

Mendengar itu Xiaojun merasa sangat curiga, dia melirik sekitar untuk memastikan keberadaan Hendery. Tapi Xiaojun masa bodo dan mengikuti Jiaomei untuk berbicara berdua saja saat sepulang sekolah.

Apa yang ingin dibicarakan oleh gadis itu?

Disatu sisi, Hendery benar-benar kacau balau, luar dalam dirinya berantakan. Karena dia sudah di cuekin Xiaojun lebih dari satu hari membuat Hendery tidak fokus belajar. Hal ini membuat Hendery sedikit takut, bagaimana jika dimasa depan mereka benar-benar harus berpisah, apa dia akan sangat patah hati dan menggalau brutal seperti ini? Atau lebih parah?

Hendery akhirnya mencoba meminta tolong dengan Lucas.

"Bro?"

"Ada masalah dengan Xiaojun lagi, hm?" Tanya Lucas to the point. Dia sejujurnya bosan dan gedeg mendengar perihal yang sama yang dikeluhkan sohibnya ini.

Hendery menyengir, "Aku tau kamu pasti cepat mengerti."

Lucas menggangguk setuju dengan pernyataan Hendery itu. "Benar, aku memang cepat mengerti dan kuharap kamu juga sama mudah mengerti dengan masalahmu sendiri, bro."

Setelah itu Lucas menolak menerima keluh kesah Hendery karena dia juga sedang berseteru dengan kekasihnya. Hal ini membuat Hendery terheran-heran, dia terlalu pusing dengan hubungannya sendiri sampai sohibnya punya pacar pun dia tidak tahu.

Tapi alasan Lucas tidak mau Hendery terus bertanya hal seperti ini karena dia tidak mau Hendery terpaku dengan pemikiran orang lain. Dia ingin Hendery dan Xiaojun-lah yang menjalin benang hubungan keduanya.

●●●

Xiaojun pulang sendiri sore hari itu, dia tidak jadi ikut kekaraoke karena sudah terlalu sore dan mulai lusa besok pelajaran tambahan untuk anak kelas 3 akan dilaksanakan.

Bad romance. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang